GuidePedia

0
Tuhan menginginkan Imam Mahdi dari indonesia?

Bangga Menjadi Warga Indonesia!

Ketika saya masih bersama pelajar Internasional, di Qurtubah Kuwait (1993-1998), saya kadang mendengar kalimat yang membuat saya bersyukur dan bangga menjadi warga negara Indonesia. “Indonesian is the big Muslim Country in the world, kalimat ini sering terlontar dengan tulus dan rasa haru dari rekan-rekan saya, baik dari pelajar Muslim Singapura, Al-Bania, Bulgaria atau dari Negara Rusia. Karena mereka melihat betapa luasnya teritorial bangsa kita dan betapa banyaknya kuantitas muslimnya, dibanding negara mereka yang kecil dan jumlah muslim yang sangat minim.

“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan Allah Maha Perkasa atas segala sesuatu. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. (QS. Ali 'Imran (3): 189-190).

Sungguh, kita patut berbangga dengan status sebagai negara Islam terbesar di dunia, dengan jumlah penduduk tidak kurang dari 200 juta dan termasuk negara paling kaya akan hasil alamnya, terbanyak jumlah pulaunya, paling strategis letak geografisnya. Kita memiliki pemain bulu tangkis peringkat pertama dunia, memiliki pulau terbanyak, dan terkatagori penghasil bahan tambang terbesar di dunia. Indonesia penghasil timah no. 1 di dunia, penghasil batu bara no 3 di dunia, penghasil tembaga no. 4 di dunia, penghasil nikel no. 5 di dunia, pengahsil emas no. 7 di dunia, Penghasil 80% minyak di Asia Tenggara, penghasil 35% gas alam cair di dunia. (PriceWaterhouseCoopers).

Indonesia Mayoritas Muslim, Tapi Termasuk Negara Terkorup di Dunia?

Tapi betapa sangat mirisnya kita ketika mendengar dari berbagai LSM independen kelas dunia yang mengkatagorikan indonesian is the big muslim coruption. Mengapa bangsa yang mayoritas muslim ini menjadi salah satu negara terkorup ke 6 di dunia, tidak ada bedanya dengan negara Kenya. (sumber Transparency International). Ternyata, bukan hanya terkorup, tapi juga memiliki berbagai macam sebutan dan keruwetan yang lain. Di mulai dari tingkat pendidikan Indonesia adalah paling rendah di Asia. Total hutang LN Indonesia hampir US$ 150 milyar (setara dengan Rp 1.380 triliun) sedangkan hutang DN Rp 650 triliun, sehingga total hutang Indonesia Rp 2.030 triliun (Revrisond Baswir, 2003).

Pendapatan per kapita Indonesia hanya 830 dolar AS (2002), jauh dari Thailand (US$ 1.987) atau Malaysia (US$ 3.400) yang juga sama-sama terkena krisis ekonomi 1997-1998. Terdapat 62 juta jiwa (28,44 %) penduduk miskin (BPS, 2005). Jumlah pengangguran terbuka per Oktober 2005 sebanyak 11,6 juta orang atau 10,84% (BPS, Kompas 19/12/05). Angka pengangguran sarjana di Indonesia lebih dari 300.000 (Ditjen Dikti, Depdiknas, 2000). teror bom dimana-mana, kejahatan merajalela, terjajah dan terpuruk dalam berbagai dimensi.

Indonesia mempunyai pabrik ekstasi terbesar nomor tiga (setelah yang ada di Fiji dan Cina) di dunia. Di Desa Cemplang, Kecamatan Jawilan, Serang, Banten ditemukan pabrik yang dapat memproduksi ekstasi sebanyak 100 kilogram per pekan. Harga 1 kg ekstasi dapat menghasilkan 10 ribu pil dengan harga Rp 100 ribu per butir, maka pabrik tersebut dapat menghasilkan Rp 1 triliun per pekannya. Dan baru-baru ini, rabu 19 Maret 2008, telah ditemukan sebanyak 600 kg ekstasi dengan nilai Rp. 650 miliyar.

Indonesia memiliki pengguna narkoba dengan estimasi sudah mencapai 3 juta orang, dengan pengguna narkoba suntik lebih dari 1 juta orang (Reid G, 2002). Dari 30-93% pemakai narkotika terinfeksi HIV, terutama pengguna narkotika suntik. (Reid & Costigan, January 2002). Diperkirakan epidemi HIV/AIDS akan terus mengalami peningkatan, ada 12-19 juta orang rawan untuk terkena HIV dan diperkirakan ada 95.000-130.000 penduduk yang tertular HIV. (Depkes, 2004). Faktor yang sangat berpengaruh pada penularan HIV/AIDS adalah perilaku seks berisiko tinggi. Dengan semakin maraknya industri seks, kian banyak pengguna narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA) suntik. Di Jakarta, kasus baru infeksi HIV mencapai lebih dari 100 pasien per bulannya.

Indonesia berada di urutan kedua setelah Rusia sebagai surga bagi pornografi. (Associated Press/Republika, 17/07/2003). Bisnis prostitusi, yang melibatkan anak-anak di bawah umur 16 tahun sekitar 1 juta anak di Asia, terbanyak ada di Thailand dan Indonesia. (Data ECPAT/End Child Prostitution and Trafficking).

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusai, supaya Allah menimpakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka merasakannya dan kembali (ke jalan yang benar)”. (QS ar-Ruum (31) 41).

Sangat wajar, jika bangsa ini terus menerus mendapat bencana dan kehinaan, dari mulai bencana alam, sampai bencana hancurnya kredibilitas dan hilangnya wibawa sebagai sebuah bangsa yang merdeka, predikat negara hobi KKN, dan terkenal di luar negeri sebagai negara tukang ngutang, tukang palak, tukang gusur wong cilik, tukang ramal, tukang naikin BBM, tukang obat yang lebih banyak ngecap dan propaganda daripada kerja, tukang nyanyi di atas bertambahnya orang miskin, orang gila, pengangguran, munculnya krisis pangan, mahalnya sembako, mahalnya pendidikan, obat-obatan, dll. Sesungguhnya tantangan yang tidak sederhana untuk kita selesaikan bersama. Kita harus menjawab opini negatif mereka dengan kerja, bukan dengan tebar pesona, dengan keringat dan darah bukan dengan justru meminta fasilitas dari pajak rakyat yang sudah sengsara.

“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan persaudaraan (kekeluargaan)? Mereka itulah orang-orang yang dila'nati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka. Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci? Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, syaitan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka”. (QS. Muhammad (47):22-24)

Apakah Anda Termasuk Kontributor Atau Hanya Menjadi Komentator?

Demikian parahkan kondisi bangsa kita? Kelihatnnya, kita harus mulai jujur kepada diri kita, apa yang selama ini kita berikan dan lakukan untuk negeri tercinta ini. Apakah kita termasuk kontributor atau komentator? Termasuk pemain atau penonton? Kita harus menyadari, bahwa mayoritas kita, masih jauh dari nilai-nilai luhur Islami. Kenyataannya, kita kadang masih malas, pesimis, sombong, egois, iri, dengki, ghibah, tidak tepat waktu, tidak disiplin, tidak konsisten, tidak rapih, tidak jujur, tidak semangat, bahkan disinyalir ada sebagian dari ummat ini yang nekat menjadi koruptor, teroris, politisi busuk, germo, bandar judi, pengkhianat, tukang tawuran, tukang ramal, tukang kawin, dll.

Harusnya, bagaimanapun kondisi bangsa ini, tidak menjadi dalil (argumentasi) dan pembenaran kita untuk lari dari kenyataan dan membenci bangsa sendiri. Bukankah Rasulullah mengatakan, bahwa kita adalah satu tubuh, jika salah satu anggota tubuh ini sakit, maka akan dirasakan oleh sekujur tubuh, aib saudara kita adalah aib kita sendiri, kebahagiaan dan kesuksesan mereka adalah kesuksesan kita juga. Kita juga ingat firman Allah yang mengatakan bahwa semua pasti ada solusinya. “Allah tiada membebani seseorang melainkan sesuai kadar kesanggupannya. Baginya pahala dari apa yang dia kerjakan, dan dia mendapat siksa dari kejahatan yang ia kerjakan. (QS. Al Baqarah (2): 286)

Andalah Yang Menjadi Imam Mahdinya?

Kita harus sadar, bahwa semuanya yang terjadi terhadap bangsa ini, merupakan sebagian dari tantangan kita. Kita ditakdirkan menjadi bagian dari ummat Islam dan bangsa Indonesia ini, yang tidak mungkin terlepas dengan semua dimensi problematika yang terjadi di negeri ini. Kita tidak perlu bermimpi kedatangan Imam Mahdi (dewa penyelamat) untuk negeri ini, karena untuk saat ini, andalah yang harus menjadi Imam Mahdinya, yang diharapkan menjadi bagian dari solusi negeri ini, yang harus mulai siap mempersembahkan hidup dan mati untuk Allah SWT dan untuk bangsa ini.

Seorang James Yee, patriot korban paranoid militer Amerika Serikat menjadi contoh real untuk memotivasi kita menjadi bagian dari solusi bangsa ini. Dalam bukunya yang berjudul “For God and Country” ia mengatakan, “Aku bersumpah akan mengabdi pada negaraku dan Tuhanku, sebagai ulama militer (chaplain) bagi tentara Muslim Amerika Serikat, apapun rintangannya dan apapun tantangannya, tujuan saya telah bulat bahwa hidup dan mati saya untuk negara dan Tuhan”. Sungguh langkah yang begitu mengagumkan banyak orang, tapi tidak untuk petinggi militer Amerika, Kerena keyakinannya sebagai Muslim dan tujuan mulianya itu, James Yee harus dituduh sebagai mata-mata, disiksa, dilecehkan dan ditahan di sebuah penjara paling menyeramkan dan paling biadab di dunia, Penjara Guantanamo Kuba. Namun ternyata dia tidak lari dari masalah, justru dia makin hidup dalam kekaguman banyak orang.

Kita harus mulai menjadikan tauhid sebagai dongkrak yang mampu menjadikan diri ini produktif dan tidak menjadi bagian dari beban bangsa. Kita harus bangga dengan nilai-nilai ilahiyah dan kekayaan alam negeri ini dan berusaha menjadi lokomotif untuk mengadvokasi supaya negeri ini mampu menegakan keadilan, kesejahteraan dan kedamaian. Kitalah perubahnya, bukan Imam Mahdi yang entah kapan datangnya. Mulailah dari kita, dari sekarang, dan dari apa yang kita mampu lakukan. “Sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib-keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”. (QS. Ar Ra’du : 11)

Kita harus segera menyelamatkan ummat ini, yang sudah terseret jauh ke hilir pemikiran dan idiologi barat. Saat ini, ummat sudah terlanjur cinta, patuh dan loyal terhadap konsep kapitalisme, sosialisme, liberalisme, sekulerisme dan komunisme. Yang mana produk manusia ini sangat sarat dengan dimensi hedonistik dan kenikmatan sesaat, serta dipastikan akan hancur dan membawa kenihaan bagi manusia. Allah SWT telah mengingatkan kita, bahwa dunia hanyalah tempat singgah yang sangat singkat dan akhirat merupakan tujuan utama manusia yang abadi.

Kita harus sadar, bahwa harta yang banyak, bisnis yang lancar, keuntungan dunia yang melimpah, sesungguhnya tidak menjamin seseorang mendapat kebahagian. Walau kenyataanya, mayoritas manusia telah diajarkan orang barat bagaimana sukses berbisnis dengan manusia dan bagaimana hidup kaya raya, tapi mereka sangat anti agama, akhirnya mereka berada dalam kehidupan yang gersang, rohani yang kering kerontang, hidup hampa tanpa makna. Sehingga banyak di antara mereka melampiaskan kegersangan hati mereka dengan mabuk-mabukan, konsumsi narkoba, freesexs, judi, zina, dan prilaku-prilaku keji lainnya. Lebih parahnya, kebiasaan buruk orang barat ini diikuti oleh ummat Islam, tapi yang baik dan bermutu dari mereka dilupakan dan di campakan.

”Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir”. (QS. At-Taubah (9):55).

Hidup Adalah Ladang Untuk Berbisnis Dengan Tuhan!

Indahnya berbisnis dengan Tuhan, hadir pada tempat dan waktu yang sangat tepat. Karena ia ada di saat terjadi krisis internal ummat Islam, baik krisis keyakinan (iman), motivasi, attitude atau integritas yang menjadi modal utama kesuksesan. Ditambah lagi sudah terjadi kristalisasi pembusukan dan pencemaran besar-besaran terhadap syariat yang sangat sakral, yang menjadi kekuatan utama kebangkitan dan kesuksesan kaum muslimin. Akibatnya terjadi krisis keyakinan dan hilangnya kebanggaan terhadap nilai-nilai kebenaran, bahkan sebagian orang Islam justru cenderung memusuhi syari’at Islam.

Hari ini, semoga anda mengingat kembali, bahwa hidup adalah kumpulan tantangan dan masalah yang harus diselesaikan, bukan untuk dikeluhkan apalagi ditinggalkan. Hidup adalah ladang berbisnis dengan Allah SWT, dan proses transaksi untuk menyelamatkan diri, keluarga dan ummat dari kebodohan, kehinaan, kesusahan, penderitaan dan azab api neraka. Keimanan bahwa kita adalah penunggang taqdir kesuksesan, semestinya disertai dengan kesiapan bekal dalam menjemputnya, dengan apapun resikonya dan bagaimanapun beratnya.

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, yaitu kebahagiaan negeri akhirat. Dan janganlah kamu melupakan kebahagiaan dan kenikmatan dunia dan berbuatlah baiklah kamu dengan orang lain, sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi. (QS. 28 : 77).

Harapannya, dengan jumlah ummat Islam di seluruh dunia tidak kurang dari 1.3 milyar. Jumlah yang sangat fantastic dan luar biasa, dengan sumber daya alamnya sangat dahsyat. Mayoritas berada di 57 negara dengan letak georafisnya sangat strategis. Artinya ummat Islam di dunia ini memiliki potensi yang sangat besar, bukan hanya memiliki kitab suci Al-Qur’an yang tiada tertandingi dan tidak pernah berubah serta tidak akan pernah mampu diubah, namun jumlah SDM dan kekayaannya begitu melimpah. Bangsa yang sangat berpotensi menjadi kekhalifahan yang agung, yang dapat menebarkan kasih sayang, kedamaian, keamanan, keadilan dan kesejahteraan kepada seluruh penghuni jagad raya ini, tanpa memandang perbedaan suku, bahasa, negara dan latar belakang agama.

Nabi Palsu Sengaja Dibuat Untuk Menghilangkan Trust Ummat Kepada Muhammad SAW!

Agama Islam kuat karena punya sosok manusia yang paling mulia dan paling agung, pribadi yang menjadi panutan dalam semua dimensi kehidupan, yang memiliki sifat yang sangat istimewa, shidddiq (integritas), amanah (tanggung jawab), Fathanah (profesional), Tabligh (kepemimpinan), itqon dan istiqomah (integritas). Tidak pernah ada celah dusta dalam kehidupannya, walaupun anda menggalinya sampai ujung langit, karena jika ada setitik saja dusta dalam kehidupannya, maka Islam tidak akan pernah sampai ke pelosok negeri. Islam akan musnah di tengah kehidupan orang Arab dan kaum yahudi yang sangat peka dan ambisius untuk mencari kesalahan Rasulullah. Jika di zaman modern ini, masih ada yang mencari kesalahan Rasulullah, maka sebenarnya sudah ketinggalan zaman dan menunjukan mereka lebih bodoh dari kehidupan Arab Baduy yang tidak baca dan tidak bisa menulis dengan moral paling bejat sejagat raya.

Dengan hadirnya Muhammad SAW, maka kita memiliki kita suci Al-Qur’an yang penuh dengan kebenaran dan kebaikan. Kitab suci yang menjadi pedoman sejak 14 abad, kalimatnya dan hurufnya tidak akan pernah berubah dan tidak akan pernah tertandingi, tidak pernah butuh revisi, tidak pernah bertentangan dengan fitrah manusia. Yang Justru semakin canggihnya ilmu pengetahuan dan semakin cerdasnya masyarakat, maka semakin terungkap tabir kebenaran yang mungkin belum pernah terfikirkan sebelumnya oleh manusia. Munculnya isu Islamic Terorism, Islam Fondamentalis, adanya nabi palsu, ayat-ayat palsu, ajaran Islam palsu, yang sengaja dibuat orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menghilangkan trust terhadap sosok Muhammad SAW, adalah bagian dari tantangan kita, yang sudah ada sejak nabi Adam. Kita harus semakin yakin bahwa propaganda mereka tidak akan pernah merubah, mengurangi atau menghilangkan kebenaran al-Qur’an, karena Allah yang akan menjaganya. Mereka musuh Allah, menginginkan suatu hari setiap gang, setiap RT dan RW muncul nabi-nabi palsu dan aliran-aliran palsu. Anda jangan pernah terjebak dengan makar nereka, karena mereka sangat licik dan pandai berdusta, maka anda seharusnya lebih bersemangat untuk belajar, supaya lebih pandai dan lebih cerdas dari mereka.

“Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Rabbmu (Al Qur’an). Tidak ada (seorangpun) yang dapat merubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan menemukan tempat berlindung selain daripada-Nya. Dan bersabarlah kamu bersama-sama orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya”. (QS. 18 : 27-28).

Masuklah Ke Dalam Islam Secara Sempurna, Maka Anda Akan Selamat!

Ajaran Islam adalah jalan hidup manusia yang penuh dengan keadilan, kemaslahatan dan berisi tentang semua kebutuhan manusia. Yang memberikan peta perjalanan hidup yang sangat jelas dan akurat kepada anda, dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali, dari mulai anda lahir sampai anda masuk ke liang lahat. Imam As-Syahid Hasan Al-Banna mengatakan. “Islam adalah sistem yang menyeluruh, mencakup seluruh aspek kehidupan. Maka ia adalah negara dan tanah air, atau pemerintahan dan umat, moral dan kekuatan, atau kasih sayang dan keadilan, wawasan dan undang-undang atau ilmu pengetahuan dan hukum, materi dan kekayaan alam, penghasilan dan harta, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran. Sebagaimana juga ia adalah akidah yang murni dan ibadah yang benar, tidak kurang tidak lebih”.

Sebenarnya banyak di antara kaum muslimin yang telah sukses dalam hidup ini, dan mampu memberikan kontribusi kongrit untuk kemanfaatan dan kemashlahatan dunia. Sebut saja, Ahli kedokteran & Ahli Sains seperti Al-Jabar, Ibnu Sina, Ar-Razi, Az-Zahrawi, Ibnu Nafis, Jabir bin Haitsam, al-Khawarizmi. Ahli sejarah dan Ahli Bahasa seperti Ibnu Ishaq, Dzahabi, Abu Aswad Duali, Khalil, Fairuz Abadi, dll, yang hidup pada abad ke 2 s.d 10 Hijriyah. Karya-karya mereka menjadi rujukan utama di universitas-universitas terkenal dan terlama di Eropa sampai saat ini. Namun sayangnya, yang terlihat dan teropinikan selama ini, justru keterbelakangan dan kebodohan ummat Islam.

Inilah Jalan Terbaik Kita!

Siapapun kita, dimanapun kita berada dan kapanpun kita hidup, yakinlah bahwa berbisnis dengan Tuhan adalah jalan terbaik untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki. Berbaik sangkalah kepada sang Maha Pencipta, maka Dia akan tunjukan jalan Kemenangan itu. Allah berfirman dalam hadits qudsi “Sesungguhnya Aku berada di atas prasangka hamba-hambaKu” (HR.Bukhori Muslim).

”Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat”. (QS. An-Nasr (110):1-3). Sekarang, apakah anda siap menjadi Imam Mahdi?

Posting Komentar

 
Top