GuidePedia

0
Kaya itu Wajib dan Miskin Itu Dosa?

Agama Islam pada dasarnya memotivasi kita untuk hidup kaya. Bahkan ajarannya memerintahkan kita untuk selalu bersedekah seperti orang yang paling kaya. Dengan adanya harta, ummat ini akan mampu membuktikan kesholehan pribadi dan kesholehan sosial. Kita akan lebih mampu menunaikan semua rukun Iman dan rukun Islam dengan sarana yang sempurna. Karena tidak satupun rukun Islam yang tidak membutuhkan uang. Islam mengajarkan pemeluknya untuk sholat di masjid yang paling suci dan nyaman. Disyaria’tkannya ibadah dengan pakaian yang paling indah dan wangi. Kewajiban berzakat dan haji bagi yang mampu. Allah mengutamakan tangan yang di atas dari tangan yang di bawah.

Lalu, mengapa masyarakat Muslim di dunia ini, hidup kurang makmur dan sejahtera. Walaupun memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah ruah. Dan Negara yang mayoritas non Muslim justru hidup makmur dan kaya raya walaupun dengan sumber daya alam yang sangat terbatas, seperti Jepang, Singapura, Korea, Malaysia, dll. Kelihatannya ada hal yang harus segera dibenahi dalam persepsi masyarakat kita, terutama dalam memahami hakekat harta, bisnis dan taqdir. Ada diantara mereka yang berpandangan bahwa harta adalah benalu untuk mengenal dan dekat dengan Allah SWT, sehingga mereka tidak memiliki motivasi dan spirit untuk kaya, apalagi untuk menguasai ekonomi dunia. Benarkah Islam mengajarkan demikian?

Abdurrahman bin Auf, konglomerat Muslim terkaya dan paling dermawan sepanjang sejarah, pernah mengatakan “Bekerjalah untuk duniamu, seakan-akan engkau akan hidup selama-lamanya, dan beramalah untuk akhiratmu, seakan-akan engkau akan mati esok”. Bahkan Umar bin Khotob, pada suatu hari, pernah menghunuskan pedangnya ke leher seorang jama’ah masjid yang kerjanya hanya sholat, dzikir, tahlil, sholawatan dan doa saja, tapi ketika lapar dan mau makan, ia meminta dan membebani saudaranya yang berjualan di pasar. “Sesungguhnya saudaramu yang berjualan di pasar lebih mulia dan lebih baik dari Anda, yang hanya sholat, dzikir dan do’a saja, pergilah segera untuk menjemput rezeki!”. Bentak umar.

Pembaca sekalian... Pernahkan Anda bayangkan bagaimana susahnya orang yang tidak punya uang? Anak sakit parah dan tidak bisa berobat ditempat yang layak. Rumah kontrakan belum bayar lima bulan, istri ngambek. Rumah bocor. Tempat tidur reyot. Setiap makan hanya ditemani garam dan ikan betok. Kriditan sudah jatuh tempo tiga bulan. Hutang ke warung Ucok belum dibayar. Subhanallah... bisakah kondisi ini membawa kekhusyuan dalam sholatnya? Masih sempatkah untuk berfikir da’wah? Rasulullah bersabda “Kefakiran itu lebih dekat kepada kemurtadan. Muslim yang kuat lebih dicintai oleh Allah, dibanding Muslim yang lemah. Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang dibawah.”

Oleh karena itu, seorang Muslim dapat dikatakan berdosa jika berada dalam kehidupan yang miskin, hina dina dan menjadi beban orang lain. Jika ketidak berdayaannya itu disebabkan kelalaian dan kemalasannya dalam menjemput rezeki Allah SWT. Bukankah Allah SWT sudah memberikan peluang kekayaan yang sama kepada seluruh manusia?

Baca lebih lengkapnya dalam buku ”Indahnya Berbisnis dengan Tuhan”, seri satu (Life Management Series 1) karya Ust. Ayi Muzayini E.K, dengan pengantar DR. Hidayat Nur Wahid,MA. Penerbit Fatihah Publishing, Buku ini akan menemani Anda menuju apa yang Anda inginkan. Diangkat dari kisah nyata yang sangat istimewa dan penuh haru. Terdiri dari 10 bagian kisah yang unik dan penuh inspiratif. Tebal 296 halaman dengan harga konsumen Rp.58.000 (sudah termasuk ongkos kirim). Harga distributor Rp.30.000,- (minimal pengambilan 60 buku). Segera pesan, persediaan terbatas.

Pemesanan, masukan dan tanggapan dapat dikirim ke Jl.Pesantren No 55A 03/05 Kreo Selatan Larangan Tangerang 15156. HP 0813.8244.2222 Telp. (021)-68.99.23.24 – 7388.41.52 Fax (021)-585.45.01 Email : ayi.okey@gmail.com www.ayi-ibet.blogspot.com

Posting Komentar

 
Top