GuidePedia

0
Urgensi Belajar Berbisnis dari Usia Dini

Persahabatan dengan H. Suwiknyo, mantan pemulung yang sukses menjadi miliyarder dalam waktu 3 tahun, memotivasi saya untuk lebih serius mengenal bisnis. Karenanya perbincangan seputar bisnis ini akan sangat menarik. Apalagi yang akan dikupas bukan hanya cara berbisnis untuk dunia saja, tetapi bisnis yang akan menjadikan manusia untung dan kaya raya dunia dan akhirat. Sungguh saya ingin semua orang bisa sukses, dan saya yakin semua orang sangat berpeluang untuk sukses. “Be No 1 In Your Business” demikian kata Blair Singer (2004). Penulis seri Rich Dad’s Advisor. Semua manusia di dunia mampu untuk menjadi yang terbaik dalam bisnis.

Sejak kecil saya bertekad untuk menjadi komunitas tangan di atas. Komunitas yang dapat menyelamatkan dan mensejahterakan dunia dengan berbisnis bersama Tuhan.Karenanya saya mulai berbisnis sejak usia 10 tahun. Saat itu saya berjualan sayur mayur dan buah-buahan. Walau saat itu saya belum mengerti istilah-istilah penjualan modern, seperti: Marketing plan, marketing mix, main share, market share, triangle marketing, dll. Namun, saya sudah cukup mengerti laba dan rugi dalam berdagang.
Setiap sore, saya berkeliling kampung untuk menjual hasil tani ibu. Dari hasil penjualan itu saya sisihkan untuk membeli ‘kitab kuning’ di Madrasah Diniyyah, seperti: Kitab jurumiyah, Safiinatunnajaah, Tafsir Jalalain, dll, sisanya, saya simpan untuk pembayaran SPP sekolah yang masih nunggak, dan untuk membeli buku pelajaran yang saat itu terasa sangat mahal. Saya ingin sekali membantu ibu dan mengurangi beban berat hidupnya.

Saat berjualan diwaktu kecil, saya belum faham, bahwa ketepatan dalam menentukan segmen pasar dan fokus area dalam bisnis adalah keniscayaan dalam mencapai profit. Ketika itu saya hanya mengerti bahwa saya harus berjualan kepada warga kampung Mariuk, desa Bantar Panjang, kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, yaitu tanah kelahiran saya, yang kebetulan kondisi finansial masyarakatnya masih terbatas. Kehidupan masyarakat di sana masih jauh dari sejahtera, bahkan ada beberapa penduduk yang mati karena busung lapar.

Saat itu, saya tidak ingat persis berapa modal dan investasi yang dikeluarkan oleh ibu saya. Hal yang masih saya ingat adalah, bahwa saat itu saya harus menjajakan kurang lebih 5 kilo gram ketimun, 10 ikat sawi, dan 15 ikat kacang panjang, yang ditargetkan habis setiap harinya. Jika terjual, maka saya mendapat margin Rp.100,- dari setiap ikatnya. Tapi jika tidak terjual, maka saya hanya mendapat profit sharing 1 ikat sawi dan 1 ikat timun, yang diinvestasikan untuk dijual pada hari berikutnya.

Pada saat itu, saya sangat senang berniaga, apalagi jika semuanya habis terjual, saya akan mengantongi keuntungan sekitar Rp. 1.500. Pada tahun 1985 uang sejumlah itu begitu berharga bagi saya. Walau terkadang para konsumen yang saya temui membarter sayuran dengan telur ayam, atau ada juga di antara mereka yang gemar berhutang. Bahkan, ada juga yang sampai tidak membayarnya. Semuanya menjadi hikmah yang sangat luar biasa ketika saya semakin dewasa.

Kebiasaan bertemu dan bertransaksi aktif dengan banyak orang sejak kecil sangat bermanfaat dalam membangun mental dan keberanian. Dengan modal itu menjadikan saya siap bertemu dan bersahabat dengan siapa saja. Berteman dengan Bang Oleng tukang ojek Ciledug sampai Menteri bahkan pimpinan MPR RI atau presiden. Pada tahun 1996 saya diminta untuk ikut mengisi seminar di Kuala Lumpur Malaysia oleh Persatuan Pelajar Melayu Kuwait (PPMK). Tawaran itu saya terima dengan senang hati dan acara berjalan dengan baik, padahal usia saya masih 19 tahun. Pada tahun 2005 saya juga diminta Salmin Dja’far dan Ahmad Heriyawan (sekarang gubernur Jawa Barat), untuk ikut berbisnis dan memimpin perusahaannya. Tawaran itu saya sambut dengan kedua tangan terbuka, walaupun usia saya masih 27 tahun.

Begitu besar hikmah dari kebiasaan berbisnis sejak usia dini. Mayoritas pebisnis sukses yang menguasai perekonomian dunia ini, sudah dididik dan mendidik anak-anak mereka berbisnis sejak kecil. Maka sangat penting mengikuti jejak mereka yang sukses. Bahkan Rasulullah telah menegaskan sejak 14 abad yang lalu “Carilah ilmu walau sampai negeri China”. (HR. Ibnu Majah)

Mengapa kita harus belajar berbisnis sejak dini? Kegiatan berbisnis sejatinya sudah kita lakukan dalam kehidupan setiap harinya. Dari mulai bangun tidur sampai kita tidur kembali. Dari kita terlahir ke dunia sampai kita kembali ke liang lahat. Semua itu tidak ada yang terlepas dari kegiatan berbisnis.

Segala jenis benda seperti: jarum, jam tangan, jam dinding, sabun mandi, sabun cuci, sendok, teko, panci, motor, mobil, pesawat, baju yang kita pakai, rumah yang kita diami, bahkan kain kafan yang akan membungkus kita di liang lahat nanti. Semuanya tak ada yang tidak melalui siklus bisnis. Ada yang menyiapkan formula, ada yang menyediakan bahan baku, ada yang memproduksi, ada yang mendistribusi, ada yang mempromosikan, ada yang menjual, ada yang membeli. Hasilnya, ada yang kadang mendapat manfaat, ada yang selalu mujur, ada juga yang kadang tertipu, ada yang mendapat untung dan ada juga yang rugi. Ada yang sukses dan ada yang gagal, Ada yang bisnisnya berkembang pesat, ada juga yang berada dalam posisi bangkrut.

Inilah warna kehidupan yang harus dijalani manusia. Semua itu diciptakan oleh Allah untuk menjaring hamba-hamba-Nya yang unggul. Agar manusia menjadi manusia yang mau bertransaksi dengan Tuhan. Mau berbuat baik dengan sesama manusia. Menjadi pemelihara ciptaan Allah SWT. Karenanya setiap manusia berpotensi untuk sukses melakukan bisnis. Maka jadilah Anda pebisnis yang terbaik, di mata manusia atupun di mata Allah SWT. Bisnis untuk menanam padi bukan menanam rumput. Orientasi kita bukan hanya berbisnis untuk keuntungan dunia saja tapi bisnis untuk meraih kekayaan dan kebahagian dunia serta akhirat.

Baca lebih lengkap dalam buku ”Indahnya Berbisnis dengan Tuhan”, karya Ust. Ayi Muzayini E.K, dengan pengantar DR. Hidayat Nur Wahid,MA. Buku ini akan menemani Anda menuju apa yang Anda inginkan. Diangkat dari kisah nyata yang sangat istimewa. Terdiri dari 10 bagian kisah yang unik dan 296 halaman. Buku ini akan menemani Anda menuju apa yang Anda inginkan. Diangkat dari kisah nyata yang sangat istimewa. Terdiri dari 10 bagian kisah yang unik dan 296 halaman.

Masukan dan Tanggapan dapat di kirim ke HP 0813.8244.2222 Telp. 021-68992324 – 73884152 Fax 021-5854501 email : ayi.okey@gmail.com www.ayi-ibet.blogspot.com

Posting Komentar

 
Top