GuidePedia

0
Anda bisa Sukses Bisnis di Internet karena Potensi industri internet sangat luar bisa

Berikut wawancara wartawan KONTAN Andri Indradie dengan Martin B. Hartono, Presiden Direktur GDP Venture

Grup Djarum (PT Djarum) punya sejarah berbisnis yang cukup lama di sektor consumer di Indonesia. PT Global Digital Prima (GDP) Venture ini murni milik Grup Djarum. Bukan inisiatif saya. Ini inisiatif Grup Djarum yang melihat potensi Indonesia di sektor internet consumer.

Kebetulan saya dipercaya menjadi Chief Executive Officer (CEO) di GDP Venture ini karena saya termasuk yang sedikit banyak punya pengalaman di bidang digital dan teknologi informasi (TI).
Saya sudah belasan tahun di Djarum, masuk mulai program management trainee. Dalam perjalanan karier di PT Djarum, saya ditunjuk menjadi direktur di Grup Djarum membawahi pengembangan TI. Menjadi CEO GDP Venture ini termasuk saya anggap sebagai tugas. Sebab, bagaimana pun, saya juga harus belajar dan mandiri.

Kembali lagi, sebenarnya, GDP Venture ini merupakan perusahan investasi yang fokus di bisnis internet consumer. Kami bukan perusahaan operation. Jadi, tidak jauh dari fokus di sektor consumer. Ini juga sejalan dengan pengalaman Grup Djarum sendiri karena pengalaman grup memang lebih banyak di situ.

Selain pengalaman di sektor consumer, kami adalah orang Indonesia. Sejak kecil, saya tinggal di Indonesia. Grup Djarum juga berbisnis di Indonesia. Oleh karena itu, kami tahu betul Indonesia. Nah, GDP Venture ini antara lain memuat dua unsur poin tadi, yaitu consumer dan Indonesia.

GDP Venture baru jalan sekitar dua tahun. Project kami yang pertama adalah Blibli.com (PT Global Digital Niaga). Tapi, ternyata, dalam perjalanan, kami bertemu dengan beberapa founder seperti founder Merah Putih Incubator (MPI), kemudian kami juga bertemu dengan founder Kaskus. Kami tertarik dengan mereka karena sisi Indonesia kuat sekali. Maka, kami tertarik berinvestasi.
Sekarang ini segala sesuatu yang berhubungan dengan consumer pasti akan kami lihat. Contohnya, Kaskus. Mereka sudah hebat dan menjadi idola di kalangan anak muda Indonesia. Tetapi, Kaskus sepertinya membutuhkan mitra untuk tumbuh. Kami melihat dan tertarik.

Jadi, para enterpreuner di bidang teknologi digital bertemu dengan kami yang ingin membantu dalam bentuk, misalnya, professional management. Kami investasi sekaligus memberi bantuan manajemen, konsultasi yang berkaitan dengan bisnis. Saya optimistis, Kaskus yang kami rangkul masih bisa tumbuh, khususnya masuk di e-commerce.

Semua bisa Sukses Bisnis di Internet

Kami ini sebenarnya percaya dengan potensi Indonesia. Pertama, demografi. Saya tidak tahu persisnya, tapi saya pernah membaca, usia produktif penduduk Indonesia minimal 50% dari total penduduk sekitar 240 jutaan. Belum lagi yang usia masih sekolah kalau dihitung, yang mungkin bisa mencapai 20% atau 30% dari total penduduk.

Itu tandanya, Indonesia ini punya potensi young population. Kita bukan negara dengan struktur usia aging population. Artinya, negara kita akan terus berkembang.
Selain itu, Indonesia punya penduduk terbesar ke-4 di dunia. Sekarang, penduduk Indonesia sudah 240 juta, tidak menutup kemungkinan jadi 300 juta. Dari lokasi, sejak zaman dulu sampai sekarang, posisi Indonesia strategis sekali bagi dunia. Kepulauan nusantara kita dibutuhkan dunia. Di zaman modern pun, Indonesia akan tetap relevan bagi dunia.

Belum lagi, sejak 1998, kita sudah jadi negara normal. Maksudnya, demokrasi sudah jalan. Kita bisa bebas berekspresi, berpendapat, dan sebagainya. Terus, ada check and balance. Kemajuan banyak terjadi. Selain itu, Indonesia juga sudah banyak mengalami tantangan dan terbukti mampu melaluinya. Itu semua, artinya, kami ini percaya, Indonesia bangsa yang tangguh dan berpotensi.
Lantas, kami melihat indikator ekonomi, Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia naik. Bisnis internet juga naik. Banyak studi yang mengatakan, rata-rata internet tumbuh satu persen bisa berkontribusi sekitar nol koma sekian persen atau bahkan hingga satu persen terhadap terhadap PDB. Sebab, pertumbuhan internet juga akan merangsang pertumbuhan pendidikan, produktivitas, informasi yang mudah diperoleh, dan ujung-ujungnya berdampak pada peningkatan PDB.

Perkembangan internet itu juga akan diperkuat dengan kekhasan negara Indonesia sebagai consumer country. Basis industri konsumer indonesia itu kuat. Buktinya, perusahaan-perusahaan besar consumer goods banyak hadir di Indonesia. Itu bukti bahwa potensi bisnis ini bagus.
Jadi, tidak ada alasan untuk tidak percaya Indonesia bisa setangguh negara-negara seperti BRIC (Brazil, Rusia, India, China). Tinggal masalah waktu saja, pasti Indonesia jadi negara yang tangguh. Nah, potensi ini membuat kami ingin jadi pemain di industri digital dan teknologi. Istilahnya, kami ingin membangun juga industri ini.

Kualitas global

Saat ini, GDP Venture membawahi tiga unit bisnis. Pertama, MPI yang fokus bisnisnya pada investasi pengembangan start-up baru. Banyak ragamnya, mulai bentuk media sosial (www.mindtalk.com), tempat jualan barang-barang unik (www.krazymarket.com), info kos-kosan (www.infokost.net), sampai ke informasi menarik dari berbagai blog (www.lintas.me).

Masih di bawah MPI, ada juga dailysocial.net dan www.bola-lob.com. Tahun ini, MPI akan keluarkan satu lagi. Tapi, saya belum bisa disclose karena itu wewenang MPI. Saya tidak berani mendahului.
Dua unit bisnis lainnya adalah Kaskus dan Blibli.com.

Cara Sukses Bisnis di Internet dengan concern  kepada growth user

Saat ini, concern saya dalam tiga sampai empat tahun ke depan masih akan fokus pada growth user. Kami tidak ingin mencapai tujuan menjadi yang terbesar atau apa.

Cara Sukses Bisnis di Internet, pertama, filosofi saya dalam berbisnis bukan “mendapatkan sesuatu”, tetapi menikmati perjalanan. Oleh karena itu, namanya GDP Venture. Venture di sini artinya perjalanan, journey. Saya lebih menikmati petualangan dan perjalanan itu sendiri daripada meraih atau mendapatkan sesuatu. Semua kemungkinan bisa terjadi dalam perjalanan itu.

Cara Sukses Bisnis di Internet Kedua, saya lebih mengutamakan fokus pada diri sendiri. Sebisa mungkin menghindari hal-hal yang berbau self destructive. Jangan melihat kompetitor, tetapi urusi perusahaan sendiri dulu. Sebab, saya melihat, banyak perusahaan hancur karena masalah pengelolaan manajemen yang salah.

Meski begitu, kami tetap terbuka terhadap para programmer, technopreuner, para professional manager yang mau bergabung dengan kami. Jika berkaitan dengan consumer dan Indonesia banget, pasti kami akan lihat.

Posting Komentar

 
Top