GuidePedia

0
Bank Syari’ah Yang Membwa Berkah?

Bank Syari’ah Yang Membwa Berkah? . Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini, perbankan syari’ah di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup baik. Itu ditandai dengan menjamurnya sistem perbankan syariah, yang berlandaskan bagi hasil (profit sharing). Di saat sebagian umat Islam Indonesia sudah tidak nyaman bermuamalah dengan perbankan konvensional berbasis bunga yang sudah di fatwakan haram oleh seluruh majelis ulama di dunia. Maka dengan hadirnya sistem perbankkan syari’ah ini, menyebabkan harapan baru yang lebih indah dan lebih berkah. Walau di sisi lain, sebagian orang ada yang masih kurang yakin dengan perbankkan berbasis bagi hasil (syariah). Karena, dianggap sama saja dengan konvensional. Hal itu disebabkan oleh belum fahamannya terhadap syari’ah dan sebagian lagi semacam alergi (fobia) terhadap syariah atau Islam dalam perspektif ekonomi. Kadang hadirnya bank syari’ah dikait-kaitkan dengan piagam Jakarta, dengan opini yang dikembangkan bahwa sudah ada upaya pihak tertentu akan mendirikan Negara Islam. Tentu saja, opini ini sangat merugikan ummat dan sangat mengganggu stabilitas sebagai sebuah bangsa yang damai.
Bank Syari’ah Yang Membwa Berkah? . Bank Syari’ah mulai berkembang mulai tahun 1999, walau pada saat itu ada kesan kurang jantan. Karena, simbol-simbol Islam dihindari dan diganti lambang-lambang netral. Jadi akhirnya kita melihat Bank Syari’ah saat itu, dapat beroperasi karena ada undang-undang perbankan yang mengakui operasi perbankan dengan suku bunga 0%. Keadaan itu mirip dengan proses pendirian bank Islam di Turki kali pertama tahun 1983. Pada tahun itu Dewan Menteri mendekritkan UU Khusus Nomor 87/7506 tentang Special Finance House yang memuat 17 pasal dan menjelaskan metode dan prosedur mendirikan lembaga keuangan khusus. Yang mencolok, dalam undang-undang perbankan ini tak ada kata-kata Islam atau syariah.
Bank Syari’ah Yang Membwa Berkah? . Bermuamalah dalam Islam sangat jelas aturannya. Dalam mudharabah misalnya, ia memiliki syarat dan rukunnya yang pasti. Persyaratan itu berkait dengan investor (shahibul mal), enterpreneur (mudharib), modal (ra'sul mal), dan keuntungan (ribh). Adapun rukunnya bisa hanya dua, bila mengikuti mazhab Hanafi, yaitu ijab dan qabul.

Bank Syari’ah Yang Membwa Berkah? Infrastruktur & SDM Perbankan Islam Masih Perlu Diperkuat. Jusuf Anwar, ketika menjabat sebagai menteri keuangan RI mengatakan Infrastruktur perbankan Islam yang kurang memadai adalah 3 penghambat utama perkembangan perbankan Islam di Indonesia. Problem lainnya, kurangnya pemahaman masyarakat atas konsep dan produk perbankan Islam modern, serta kurangnya SDM yang ahli di bidang perbankan Islam. "Kekurangan infrastruktur perbankan Islam ditandai minimnya regulasi khusus perbankan Islam," kata Jusuf dalam sambutan tertulisnya pada konferensi Struktur Produk Finansial untuk Pasar Islami, yang dibacakan staf ahli Mardiasmo. Jusuf menambahkan, pengembangan SDM yang ahli dalam perbankan Islam harus dilakukan dengan pendekatan lebih terstruktur. "Latihan dan pendidikan formal tentang perbankan Islam perlu dikembangkan," ujarnya.
Terkait kinerja, Jusuf menjelaskan, total aset bank-bank Islam meningkat dari Rp 9,5 triliun pada tahun 2002 menjadi Rp 15,56 triliun pada tahun 2003. Selain aset, jumlah pembiayaan yang dilakukan perbankan Islam juga meningkat dari RP 6,4 trilyun menjadi Rp 12,1 triliun.R asio pembiayaan simpanan juga naik dari 91,36 persen menjadi 103,19 persen. Jusuf menambahkan, jumlah bank Islam, termasuk BPR syariah, meningkat dari 96 bank di tahun lalu menjadi 107 bank. Selama krisis ekonomi pun, perbankan Islam terbukti memiliki performa lebih baik dibanding perbankan umum. Ini ditandai dengan rendahnya prosentase kredit bermasalah Non Performing Loan (NPL).

Produk Melilea Organik Cepat Laku
Dan Produk Organik Paling Dicari banyak Orang

bisnis organik
Resensi buku Islam

Hubungi Konsultan kesehatan dan Presenter Representatif kami Fadlan Khaliq di 081381168531 – 021-70553166 www.ayi-ibet.blogspot.com

Posting Komentar

 
Top