GuidePedia

0

Bahaya Laten Melupakan Tuhan

Betapa indah dan berkahnya hidup seorang manusia, ketika mampu berbisnis dengan Allah SWT. Kehidupannya selalu dipenuhi kecintaan dan kerinduan untuk beramal soleh. Kehidupan yang selalu menjadi manfaat, baik untuk dirinya, keluarganya, masyarakatnya, ummat dan dunia. Kehidupan yang dipenuhi kebahagian dengan banyak membahagiakan banyak orang. Kehidupan yang ditaburi rasa senang dengan melihat kesuksesan orang lain. Kehidupan yang dihiasi kesabaran dan kesyukuran. Kehidupan yang dipenuhi dengan kepedulian kepada sesama tanpa menunggu kaya. Kehidupan yang diiringi senandung dzikir dan do’a dalam setiap detak jantung dan langkah perjalanan takdirnya. Kehidupan yang diakhiri dengan husnul khotimah. Kematian yang disambut malaikat dengan senyum dan taman surga. Hidup sukses, kaya dan bahagia dunia akhirat.

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian.Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran”. (Q.S. al-’Ashr 103: 1-3.)

Namun betapa sengsara dan meruginya hidup seorang manusia, ketika jauh dari Allah. Kehidupan yang banyak dipenuhi kebencian kepada kebaikan. Kehidupan yang penuh hura-hura, sia-sia dan tiada guna. Kehidupan yang dipenuhi kedengkian dengan kebahagian orang lain. Kehidupan yang ditaburi cacian dan makian. Kehidupa yang acuh terhadap penderiataan orang lain. Kehidupan yang tujuannya hanya harta, tahta dan wanita. Kehidupan yang diiringi kelalaian dan pendustaan terhadap yang Maha Kuasa. Kehidupan yang diakhiri dengan su’ul khotimah. Kematian yang sangat menyakitkan dan menyengsarakan. Kematian yang disambut gelegar sambaran petir azab Allah. Kehidupan setelah kematian sangat merugikan dan mesengsarakan, yang tiada penolong kecuali sedekah jariyah yang telah diberikannya di dunia, ilmu yang dipelajari, diamalkan dan dimanfaatkan orang lain, serta anak yang soleh yang sudi dan ikhlas mendo’akannya.

Sesungguhnya, dalam Al-Qur’an Allah telah merekam kehancuran orang-orang yang lupa dengan Tuhan, sebut saja Karun dengan jutaan ton emas dan ribuan butir mutiaranya. Ia ditenggelamkan oleh Allah SWT bersama harta, kecongkakan, kepelitan, kelalaian dalam mengabdi kepada Allah dan keengganannya berbuat baik kepada sesama manusia.
Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: “Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri. (QS. Al Qashash (28):76)

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al Qashash (28):77)

Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya). (QS. Al Qashash (28):81)

cara Bisnis denganTUHAN peluang Bisnis kiat Bisnis tipsBisnis konsultan Bisniscara Bisnis denganTUHAN peluang Bisnis kiat Bisnis tipsBisnis konsultan Bisnis

Anda ingin kaya Raya dunia Akhirat? Anda ingin Jawabannya? Klik disini ajaa! Oke.

Posting Komentar

 
Top