GuidePedia

0

Jalan Menuju Kaya dan Taman Surga "Mau?”

Ada ribuan cara meraih surga. Sayangnya, tidak semua Orang tahu caranya! Melalui tulisan ini, insya allah saya akan menemani Anda menuju indahnya garis takdir yang Anda dambakan.

Selamat Anda telah memilih dan membaca artikel ini. Waktu, tenaga, fikiran dan uang yang banyak digunakah untuk belajar adalah cara terbaik menjemput kekayaan. Dan saat ini Anda berada dalam posisi itu. Berarti Anda sudah memahami bahwa Anda mampu dan layak untuk hidup lebih baik dari keadaan saat ini. Hidup dengan cahaya ilmu dan kebenaran. Hidup dengan kekuatan pengetahuan dan argumentasi.Hidup dengan petunjuk yang jelas dan terarah. Maka berbahagialah, karena Anda sangat berpeluang besar meraih apa yang Anda dambakan. Bersemangatlah dan lihat dampaknya dikemudian hari. Sungguh saya juga sangat bahagia berbagi pengalaman dengan Anda.

“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada Kami dahulu." mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya”. (QS.Al-Baqarah 2:25)

Anda ingin kaya Raya Dunia Akhirat? Anda ingin Meraih Taman Surga? Jawabannya ada di buku Indahnya Berbisnis dengan Tuhan? Klik disini ajaa! Oke.

Persahabatan dengan H. Suwiknyo, mantan pemulung yang sukses menjadi miliyarder dalam waktu 3 tahun, memotivasi saya untuk lebih serius mengenal bisnis. Karenanya, perbincangan seputar bisnis ini akan sangat menarik. Terlebih lagi yang akan dikupas tuntas bukan hanya berbisnis biasa, tetapi prospektus bisnis luar biasa. Bisnis paling dahsyat sepanjang abad. Bisnis yang sudah digaransi langit pasti untung. Bisnis yang akan menjadikan pelakunya kaya, bertambah kaya dan berbuah surga dan bahagia.

Kaya yang saya maksud dalam buku ini adalah kekayaan dalam arti yang lebih luas dan istimewa. Kekayaan yang akan memenuhi semua kebutuhan manusia. Kekayaan yang akan menyelamatkan dan membahagiakan Anda. Kekayaan yang terintegrasi dalam tiga hal, yaitu kekayaan spiritual (jiwa atau hati), kekayaan intelektual (akal), dan kekayaan financial (materi). Lalu kekayaan apa yang Anda inginkan?

“Sesungguhnya, yang disebut kaya itu bukan karena banyaknya harta benda. Tetapi kekayaan jiwa seutuhnya” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadits diatas Rasulullah menekankan akan urgensi dan keuntungan kekayaan jiwa yang utuh. Jiwa yang menjadikan financial (materi) sebagai wasaail (sarana), iman sebagai bekal, ilmu sebagai strategy dan akhirat sebagai tujuan. Karena jika manusia menjadikan akhirat sebagai tujuan, maka secara otomatis Allah akan cukupkan dunianya.

“Barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai seluruh tujuan dari tujuan-tujuannya, maka Allah akan mencukupi duniawinya. Dan barangsiapa yang memperbanyak tujuan-tujuannyautnuk dunia, maka Alloh tidak peduli di lembah mana ia akan dibinasakan.” (HR Ibnu Majjah dan Al-Hakim)

Berarti kunci kekayaan sebenarnya adalah tujuan. Yaitu kejelasan dan ketepatan dalam menentukan tujuan hidup. Jika tujuannya akhirat maka ia akan dapatkan dunianya. Jika tujuannya dunia maka kecelakaan dan kebangkrutanlah yang akan didapatkannya.

Sungguh saya sangat senang menemani Anda untuk mendapatkan kekayaan. Kekayaan yang dapat menambah cinta kepada yang Maha Pencipta. Kekayaan yang menjadikan Anda mendapat cahaya dan berkah dari yang Maha Kaya Raya. Kekayaan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Kekayaan yang mampu membuahkan bahagia dunia akhirat. Bukan kekayaan yang justru akan menjadi belenggu kebaikan dan menjadikan pemiliknya menjadi fasik dan nsita disisi Tuhan-Nya.

”Katakanlah: “jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-NYA dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik”. (QS. At-Taubah 9:24)

Saya ingin semua orang bisa kaya, bahkan sangat kaya dalam arti yang sebenarnya. Dan saya yakin semua orang sangat berpeluang untuk kaya di dunia dan akheratnya. “Be No 1 In Your Business” demikian kata Blair Singer (2004). Penulis seri Rich Dad’s Advisor ini begitu yakin dengan teorinya. Maka saya pastikan bahwa berita langit lebih meyakinkan dan lebih pasti kebenarannya. Bukankah Allah SWT telah menjamin kekayaan kepada setiap insan? Bukankah Allah memerintahkan kita untuk segera menjemput rezeki-Nya?

“Allah Maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezki kepada yang di kehendaki-Nya dan Dialah yang Maha kuat lagi Maha Perkasa”. (QS. As-Syura 42:19)

Hampir sama dengan kebanyakan orang, Saya dulu memahami kekayaan hanya sebatas harta. Sehingga ukuran untung dalam bisnis selalu dinilai materi. Saat ini kita harus lebih memahami bahwa ukuran untung itu begitu luas dan istimewa. Konsideran untung itu minimal meliputi enam perkara. Yaitu untung jika menjadi ilmu, untung jika menjadi ibadah, untung jika menjadi nilai silaturahim, untung jika menjadi nilai manfaat, untung jika menjadi nilai solusi dan untung jika menjadi nilai financial (materi).
Ada kisah unik dalam perjalanan takdir ini. Sejak kecil saya bertekad dan bercita-scita untuk menjadi pebisnis sukses. Saat itu umur saya sembilan tahun, setelah mengaji, saya berjualan sayur mayur dan buah-buahan di kampung. Walau saat itu saya belum mengerti istilah-istilah penjualan modern, seperti : Marketing plan, marketing mix, main share, market share, triangle marketing. Namun, saya sudah cukup mengerti laba dan rugi dalam berdagang. Saya pernah mendengar kajian sangat menarik tentang berniaga.

“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”. (QS. Al-Jum’ah 62:9-10)

Sunguh indah ayat ini, yang memotivasi kita untuk menjemput rezeki yang telah ditebarkan Allah SWT. Maka setiap sore, saya berkeliling kampung untuk menjual hasil tani ibu. Dari hasil penjualan itu saya sisihkan untuk membeli ‘kitab kuning’ di Madrasah Diniyyah, seperti: Kitab jurumiyah, Safiinatunnajaah, Tafsir Jalalain, dll, sisanya, saya simpan untuk pembayaran SPP sekolah yang masih nunggak, dan untuk membeli buku pelajaran yang saat itu terasa sangat mahal. Sungguh saya ingin sekali membantu ibu dan mengurangi beban berat hidupnya.

Ketika itu saya belum faham, bahwa ketepatan dalam menentukan segmen pasar dan fokus area dalam bisnis adalah keniscayaan dalam mencapai profit. Ketika itu saya hanya mengerti bahwa saya harus berjualan kepada warga kampung Mariuk, desa Bantar Panjang, kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, yaitu tanah kelahiran saya, yang kebetulan kondisi finansial masyarakatnya masih terbatas. Kehidupan masyarakat di sana masih jauh dari sejahtera, bahkan ada beberapa penduduk yang mati karena busung lapar.

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
(QS. Al-Baqarah 2:155)

Saat itu, saya tidak ingat persis berapa modal dan investasi yang dikeluarkan oleh ibu saya. Hal yang masih saya ingat adalah, bahwa saat itu saya harus menjajakan kurang lebih 5 kilo gram ketimun, 10 ikat sawi, dan 15 ikat kacang panjang, yang ditargetkan habis setiap harinya. Jika terjual, maka saya mendapat margin Rp.100,- dari setiap ikatnya. Tapi jika tidak terjual, maka saya hanya mendapat profit sharing 1 ikat sawi dan 1 ikat timun, yang diinvestasikan untuk dijual pada hari berikutnya.

Sungguh saya sangat senang berniaga, apalagi jika semuanya habis terjual, saya akan mengantongi keuntungan sekitar Rp. 1.500. Pada tahun 1985 uang sejumlah itu begitu berharga bagi saya. Walau terkadang para konsumen yang saya temui membarter sayuran dengan telur ayam, atau ada juga di antara mereka yang gemar berhutang. Bahkan, ada juga yang sampai sekarang tidak membayarnya. Namun semuanya menjadi ilmu dan hikmah yang sangat luar biasa ketika saya semakin dewasa. Semoga semuanya menjadi ilmu, berkah dan pahala disisi Allah SWT.

”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” [Al-Mujaadilah 58 :11]

Kebiasaan bertemu dan bertransaksi aktif dengan banyak orang sejak kecil sangat bermanfaat dalam membangun mental dan keberanian. Dengan modal itu menjadikan saya siap bertemu dan bersahabat dengan siapa saja. Berteman dengan Bang Oleng tukang ojek Ciledug sampai Menteri bahkan pimpinan MPR RI atau presiden.

Tahun 1996 saya diminta untuk ikut mengisi seminar di Kuala Lumpur Malaysia oleh Persatuan Pelajar Melayu Kuwait (PPMK). Tawaran itu saya terima dengan senang hati dan acara berjalan dengan baik, padahal usia saya masih 19 tahun. Pada tahun 2005 saya juga diminta Salmin Dja’far dan Ahmad Heriyawan (sekarang gubernur Jawa Barat), untuk ikut berbisnis dan memimpin perusahaannya. Tawaran itu saya sambut dengan kedua tangan terbuka, walaupun usia saya masih 27 tahun. Dan sungguh benar, banyak pelajaran yang saya petik dari perjalanan takdir ini. Apapun yang terjadi, apapun yang kita dapat, apapun yang kita terima, maka sesungguhnya merupakan hikmah besar dalam hidup kita dikemudian hari. Maka mulailah untuk berbuat sekecil apapun itu. Karena ternayata mayoritas pebisnis sukses yang menguasai perekonomian dunia ini, sudah dididik dan mendidik anak-anak mereka berbisnis sejak kecil. Maka sangat penting mengikuti jejak mereka yang sukses.

“Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur’an dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)”.
(QS. Al-Baqarah 2:296)

Mengapa kita harus belajar berbisnis sejak dini? Menurut para pakar “Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan”. Demikian juga pendidikan tentang bisnis.

Kegiatan berbisnis sejatinya sudah kita lakukan dalam kehidupan setiap harinya. Dari mulai bangun tidur sampai kita tidur kembali. Dari kita terlahir ke dunia sampai kita kembali ke liang lahat. Semua itu tidak ada yang terlepas dari kegiatan berbisnis. Segala jenis benda seperti: jarum, jam tangan, jam dinding, sabun mandi, sabun cuci, sendok, teko, panci, motor, mobil, pesawat, baju yang kita pakai, rumah yang kita diami, bahkan kain kafan yang akan membungkus kita di liang lahat nanti. Semuanya tak ada yang tidak melalui siklus bisnis. Ada yang menyiapkan formula, ada yang menyediakan bahan baku, ada yang memproduksi, ada yang mendistribusi, ada yang mempromosikan, ada yang menjual, ada yang membeli. Hasilnya, ada yang kadang mendapat manfaat, ada yang selalu mujur, ada juga yang kadang tertipu, ada yang mendapat untung dan ada juga yang rugi. Ada yang sukses dan ada yang gagal, Ada yang bisnisnya berkembang pesat, ada juga yang berada dalam posisi bangkrut.

“Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal (saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi.”(QS. Saba’ 34:37)

Inilah warna kehidupan yang harus dijalani manusia. Semua itu diciptakan oleh Allah untuk menjaring hamba-hamba-Nya yang unggul. Agar manusia menjadi manusia yang mau bertransaksi dengan Tuhan. Mau berbuat baik dengan sesama manusia. Menjadi pemelihara ciptaan Allah SWT. Karenanya setiap manusia berpotensi untuk sukses melakukan bisnis. Maka jadilah Anda pebisnis yang terbaik, di mata manusia atupun di mata Allah SWT. Bisnis untuk menanam padi bukan menanam rumput. Orientasi kita bukan hanya berbisnis untuk keuntungan dunia saja tapi bisnis untuk meraih kekayaan dan kebahagian dunia serta akhirat.

“Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dialah yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”. (QS. Al-Mulk 67:1-2)

Anda ingin kaya Raya Dunia Akhirat? Anda ingin Meraih Taman Surga? Jawabannya? Klik disini ajaa! Oke.

Apa itu Berbisnis Dengan Tuhan?

Mungkin terlintas pertanyaan Anda, “Mengapa penulis harus memilih judul Indahnya Berbisnis Dengan Tuhan?” Sesungguhnya, judul ini dipilih bukan hanya The unique of selling proposition, prospektus khas Tuhan yang terasa sangat dahsyat dan menentramkan jiwa. Namun judul ini mengekspresikan keyakinan penuh, bahwa tidak ada bisnis di dunia ini yang sudah ada garansi 100% pasti untung dan mampu menjauhkan pelakunya dari kebangkrutan dan siksaan yang sangat pedih kecuali berbisnis dengan Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Kaya Raya. Bisnis bersama Dzat yang mampu menghadirkan semua kekayaan, keajaiban, keindahan, kenikmatan dan keberkahan tanpa batas.

”Dia-lah Allah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. supaya Dia memasukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dan supaya Dia menutupi kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar di sisi Allah. (QS. al-fath (48) 4-5).

Berbisnis dengan Tuhan adalah the special business word (defenisi yang sangat unik dan khusus) walau sebagian orang masih menganggap ini gagasan baru, namun pada kenyataanya sudah ada dalam Al-Qur’an sejak 14 abad yang lalu. Bisnis ini tentu saja sangat indah dan istimewa. Baik istimewa produknya, promosinya, tujuannya, proses barternya, sarana mencapainya, MOU-nya, servis dan profitnya. Anda akan sangat beruntung dan berbahagia jika mampu memahami apa yang ada dibalik indahnya berbisnis dengan Tuhan.

Berbisnis yang dimaksud dalam buku ini adalah berbisnis dalam arti yang universal dan utuh. Bisnis yang mencakup semua dimensi hidup manusia. Hidup yang didasarkan pada kaidah dan pijakan syariat Islam. Hidup yang dilandasi rukun iman dan rukun Islam. Hidup yang selalu dilakukan dengan kesertaan aturan Tuhan. Hidup yang selalu diorientasikan untuk Tuhan. Segala upaya menjadikan shalat, pengorbanan, ibadah, mu’amalah, hidup, dan mati hanya dari Allah, bersama Allah dan untuk Allah.

“Katakanlah, sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam. (QS. Al- An’am (6): 162)

Allah tidak pernah butuh dengan manusia dan segala produknya. Manusialah yang sangat butuh dengan Allah dan segala surga serta kenikmatannya. Karena berbisnis dengan Allah sangatlah berbeda dengan bisnis dengan manusia. Maka berbisnislah dengan Allah, niatkan segala tujuan hanya untuk Allah, niscaya Allah akan cukupkan kebutuhan duniamu.

“Barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai seluruh tujuan dari tujuan-tujuannya, maka Allah akan mencukupi duniawinya. Dan barangsiapa yang memperbanyak tujuan-tujuannyautnuk dunia, maka Alloh tidak peduli di lembah mana ia akan dibinasakan.”
(HR Ibnu Majjah dan Al-Hakim)

Anda ingin kaya Raya Dunia Akhirat? Anda ingin Meraih Taman Surga? Jawabannya? Klik disini ajaa! Oke.

Apa yang Dimaksud The buying and selling of goods and service?

Apa yang dimaksud dengan bisnis secara umum (mu’amalah)? Dalam beberapa referensi, penulis menemukan beberapa arti dari makna bisnis. Anoraga (1996) mengartikan bahwa bisnis memiliki makna dasar sebagai ‘’The buying and selling of goods and service”. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, bisnis diartikan sebagai usaha dagang, usaha komersial di dunia perdagangan.

Pakar bisnis, Skinner (1992), mendefinisikan bisnis sebagai pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau memberi manfaat antara satu dengan yang lain. Sementara Attner (1994) mengatakan, bisnis adalah suatu organisasi yang menjalankan aktivitas produksi dan penjualan barang-barang dan jasa-jasa yang diinginkan oleh konsumen untuk memperoleh keuntungan.

Allah SWT telah menjelaskan dengan sangat jelas, tentang perintah dan cara bermu’amalah ini. Ayat-ayat Al-Qur’an ini menjadi rujukan kita dalam Fiqh Mu’amalah (fiqh berniaga).

”Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan jemputlah karunia Allah (berbisnis) dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung. Dan apabila mereka melihat bisnis (perniagaan) atau permainan yang menggiurkan, mereka bubar (lupa dengan Shalat) dan sibuk dengan dagangannya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhutbah). Katakanlah: “Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan”, dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki”.
(QS. Al-Jumu’ah (62):10-11).

Bisnis yang kaitannya hubungan manusia dengan manusia disebut mu’amalah, yang artinya interaksi antara hamba dengan hamba Allah yang lain. Mu’amalah adalah bagian integral yang tak terpisahkan dari Agama Islam. Sejak diturunkannya wahyu Allah SWT, Islam sudah menetapkan panduan bermu’amalah (berbisnis) yang halal dan thoyyib (baik) secara lengkap. Dengannya dapat membentuk spiritual entrepeneur yang melibatkan kesertaan penuh Sang Maha Pencipta dan Maha Pemberi dalam setiap aktivitas bisnisnya. Menjadikan pakem halal dan haram diposisi nomor wahid (satu). Keberanian menjadikan Tuhan sebagai accounting. Mengaplikasikan cara-cara elegan dalam format spiritual sebagai fondasi manajemen usahanya.

“Orang-orang yang makan mengambil riba (bunga) tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”.
(QS. Al-Baqarah (2) :275).

Pembahasan cara sukses berbisnis dengan manusia (mu’amalah) isnya Allah akan dibahas dalam buku yang lain yeng berjudul ”Agar Bisnis Berbuah Harta dan Surga”.

Anda ingin kaya Raya Dunia Akhirat? Anda ingin Meraih Taman Surga? Jawabannya? Klik disini ajaa! Oke.

Apa Keuntungan Berbisnis Dengan Tuhan?

Berbisnis dengan Allah adalah bisnis yang luar biasa dahsyat, yang sudah digaransi Al-Qur’an pasti untung dunia akhirat (QS.As-Shaff 61:10). Karenanya, Anda sangat tepat untuk membaca, memahami, dan mengamalkan prospektus istimewa ini. Anda akan melihat kelembutan dan keindahan setiap penawaran-Nya. Anda akan merasakan keadilan dan keberkahan dalam setiap transaksinya.

Sesungguhnya, bisnis ini bukan hanya The unique of selling proposition, namun merupakan peluang untung sangat besar untuk hamba-hamba-Nya. Barang siapa yang berbisnis dengan Tuhan, pasti jauh dari kebangkrutan serta terhindar dari segala siksaan yang Maha Pedih (QS.As-Shaff 61:11). Bukan hanya itu, mereka akan dihapuskan hutangnya, di masukan ke dalam surga-Nya, diberikan istana yang istimewa dan akan diberikan kemenangan yang nyata (QS.As-Shaff 61:12). Karena Allah SWT adalah Dzat yang sangat mampu menghadirkan semua Kekayaan, Keajaiban, Keindahan, Kenikmatan dan Keberkahan tanpa batas, baik di dunia ataupun di akhirat.

”Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu bisnis (perniagaan) yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah (surga) yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman”.
(QS.Ash-Shaf (61) : 10-13).

Prospektus bisnis dalam ayat Al-Qur’an diatas, menunjukan bahwa Allah telah mewajibkan setiap orang yang beriman untuk berbisnis dengan-Nya. Jika tidak, maka Allah mengancam manusia dengan azab yang sangat pedih. Sebaliknya, bagi siapapun yang mampu melakukan bisnis itu dengan tepat, maka Allah tak segan-segan akan memberikan empat profit yang sangat besar. Allah akan memberikan ampunan, pelakunya akan dimasukan ke surga, diberikan istana yang indah, dan diberikan kemenangan yang dekat (kebahagiaan di dunia).

Anda ingin kaya Raya Dunia Akhirat? Anda ingin Meraih Taman Surga? Jawabannya? Klik disini ajaa! Oke.

Produk Apa yang akan dibeli oleh Allah SWT?

Berbisnis dengan Tuhan adalah kunci rahasia kesuksesan sejati yang selama ini dicari dan dinanti oleh para pemburu surga. Lalu, apa produk yang akan dibeli Allah SWT? Sesungguhnya, ada empat produk yang sangat dicintai Allah dan memiliki nilai profit yang sangat agung. Produk yang pertama adalah beriman kepada Allah SWT. Produk kedua beriman kapada rasul-Nya. Produk ketiga adalah berjihad dengan harta. Produk keempat adalah berjihad dengan jiwa. (Q.S. Al-Shaff 61:11)

Iman dan jihad adalah kata kunci dalam berbisnis dengan Allah SWT. Iman adalah tauhid dan jihad adalah etos kerja. Tauhid adalah pengesaan Allah SWT dalam semua dimensi hidup. Baik pengesaan Allah dalam penciptaan-Nya, penyembahan-Nya, sifat-sifat-Nya, Asma (nama-nama-Nya) serta pengesaaan Allah dalam hukum-hukum-Nya. Balasannya adalah surga. “Akan masuk surga siapapun yang menyimpan sebiji atom ketauhidan (iman) dalam lubuk hatinya”.(al-hadits). Bahkan Allah SWT menjamin mereka kehidupan yang indah dan penuh berkah dunia akhiratnya. Dan Etos kerja adalah niat, tekad yang bulat, yang disertai dengan spirit ilahiyah yang tinggi untuk mewujudkan kekayaan dan kesempurnaan harta dan jiwa. Baik dalam proses meraihnya, atau ketika mendistribusikannya selalu bersandar dengan aturan Allah SWT. Kerenanya, wajib diyakini bahwa kesuksesan tidak semata-mata karena etos kerja manusia saja, namun ada kesertaan kasih sayang dan kelembutan Allah secara mutlak dalam muwujudkannya. Cara yang terbaik dalam menyertakan Allah dalam kesuksesan adalah etos kerja yang disertai iman dan takwa kepada sang Maha Kaya Raya.

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”.
(QS.Al-Araaf(7):96).

Berbisnis dengan Tuhan, memberikan kekuatan sangat dahsyat, yang akan mampu mendongkrak dan merevolusi kondisi kehidupan manusia ke arah yang lebih baik. Allah sangat senang mengkaruniakan segala yang terbaik kepada makhluk-Nya, karena Allah Maha Kaya. Kekuasan-Nya tidak akan pernah berkurang sedikitpun ketika Dia memberikan rezeki sebanyak apapun. Maka saatnya Anda merayu Allah SWT, agar hidup Anda selalu untung, lebih Indah dan lebih berkah.

Anda ingin kaya Raya Dunia Akhirat? Anda ingin Meraih Taman Surga? Jawabannya? Klik disini ajaa! Oke.

Jadilah Penjual Produk Berkualitas, Tuhan Pasti Akan Membelinya

Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Esa, Maha Adil dan Maha Kaya Raya. Tuhan semua makhluk di alam semesta ini. Tuhan yang mampu menghidupkan dan mematikan. Tuhan yang memiliki surga dan neraka. Tuhan yang memberikan rezeki setiap saat kepada siapapun yang dihendaki-Nya. Tuhan yang sampai saat ini masih memberikan kesempatan nafas kepada Anda. Tuhan yang senantiasa kita sebut dalam munajat cinta.

“Robbana Aatinaa fiddunya hasanah, wafil aakhiroti hasanah waqinaa adzaabannaar” Wahai Tuhan kami... berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Jauhkanlah kami dari jeratan api neraka. (QS. al-Baqarah (2):201)

Do’a ini adalah bukti dari rayuan hamba kepada pencipta-Nya. Agar manusia diberikan kebaikan dunia akhirat dan terhindar dari azab yang pedih. Tapi bagaimana caranya? Maka berbisnis dengan Tuhan adalah jawabannya. Anda menjadi penjual produk, Allah menjadi pembelinya.


“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan profit surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan kebenaran dari Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar”. (QS At-Taubah 9:111).

Dalam ayat diatas, manusia diposisikan sebagai penjual produk. Anda menjual produk, kemudian Allah akan melihat, memilih, menimbang, memutuskan dan membarter (membeli) setiap produk yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan-Nya. Jika produk Anda berkualitas maka Allah akan lipat gandakan 10 sampai 700 kali lipat bahkan profit yang tidak terbatas. Jika produknya buruk maka Allah akan memberikan balasan yang sama dengan produk yang dijual manusia.

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (Q.S Al-Baqarah 2:261)

Allah memberikan peluang yang besar kepada seluruh manusia untuk menjadi penjual yang hebat. Maka mulailah kita berbisnis dari sekarang! Mari, Jadikan hidup ini kaya raya dengan cara yang halal dan thoyyib. Perbanyak memberi sesama sebagai amal ibadah, pertinggi intensitas kedekatan kepada-Nya dengan bekerja, berdzikir dan berdo’a. Sebarkan kedamaian Islam. Jadilah kita hamba yang penuh pesona dalam akhlak, ibadah dan mu’amalah! Mulailah dari saat ini, sebelum Ruh berhenti bermukim di dada kita dan sebelum tanah merah menghimpit jasad kita! Maka terputuslah semua peluang bisnis kita. Mari segera bangkit dan bergerak menuju takdir kehidupan yang lebih indah dan lebih berkah.

Anda ingin kaya Raya Dunia Akhirat? Anda ingin Meraih Taman Surga? Jawabannya? Klik disini ajaa! Oke.


Bagaimana Cara Agar Bisnis Selalu Menguntungkan Anda?

Setiap manusia akan mendapatkan keuntungan, kesuksesan dan kebahagiaan sejati. Jika mereka mampu berbisnis dengan Allah dengan perniagaan yang benar. Bisnis yang disertai iman (keyakinan) dan etos kerja (amal sholeh), yang berlandaskan kepada risnsip Life From God, Life With God, Life For God : Success and Happiness ‘Hidup dari Allah SWT, hidup bersama Allah dan hidup untuk Allah SWT’.

Menghadirkan keyakinan bahwa hidup Anda berasal dari Allah akan menyebabkan ketenangan jiwa dan ketenteraman hati. Anda akan senantiasa berpikir positif dan mampu menarik energi kebaikan yang ada di alam raya ini. Anda akan selalu berkata positif dan bekerja aktif. Hal inilah yang akan membuka peluang terbukanya gapura karunia dan gerbang rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.

Sementara, keyakinan yang rendah terhadap Allah SWT, akan menimbulkan ketidakpastian, was-was, ragu dan kesesatan yang nyata dalam menjalani kehidupan. Mereka bergantung kepada selain Allah, bukan bergantung kepada pencipta dan Penguasa alam semesta ini. Bagaimana mereka akan diberikan keberkahan dan kebaikan, jika mereka masih meyakini kekuatan dan kekuasaan selain Allah.

Bukankah kita sering berujar dan menyenandungkan “Laa haula walaa quwwata illaa billah” yang berarti bahwa tidak ada kekuatan dan kekuasaan kecuali dari Allah. Kosnsekwensinya kita harus hidup bersama Allah SWT dengan kayakinan teguh bahwa hanya Allah-lah Dzat yang paling berkuasa di kehidupan ini, tak ada kekuatan yang dahsyat yang bisa menandingi dan melebihi kekuatan-Nya. Semuanya pasti binasa dan punah, jika Allah berkehendak menghancurkannya dalam sekejap mata.

Kehidupan bersama Allah, artinya kita meyakini Al-Islam sebagai way of life dan menjalankan kehidupan ini sesuai dengan peta yang diinginkan Allah SWT. Kita sadar bahwa kita telah diproduksi oleh Allah, maka yang tahu kemana dan bagaimana arah kehidupan Anda yang benar dan lurus, adalah Allah SWT.

Kita diingatkan Allah dalam surat al-fatihah untuk selalu berdo’a: “Ihdinashshiraathal mustaqiim, siraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil magduubi ‘alaihim waladhaalliin”. Ya Allah tunjukkanlah kami ke jalan Islam yang lurus, jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan dan jangan pernah aku ditunjukkan kejalan orang Yahudi yang Engkau murkai, mereka yang mengetahui kebenaran, tetapi mereka ingkar dan memeranginya. Ya Allah jangan tunjukkan kami jalan orang-orang yang salah mengabdi dan menyembah-Mu, yang menjadikan sekutu-sekutu selain Engkau. Jauhkanlah hamba-Mu ini dari jalan orang yang meyakini bahwa Engkau memiliki anak, memiliki istri, dan memiliki keterbatasan. Maha Suci Allah dari apa yang diyakini oleh orang yang sudah disesatkan. Karena sesungguhnya Engkau Maha Tunggal dari semua dimensi-Mu.

“Katakanlah ya Muahammad, bahwa Allah itu Maha Tunggal, Tempat bergantung dan hanya bergantung pada diri-Nya. Tidak beranak dan tidak pula diperanakan. Dan tidak ada satupun makhluk yang dapat menyerupai-Nya.
(QS. Al-Ikhlas (111): 1-4)

Sesungguhnya, kesuksesan dan kegagalan adalah hal biasa dalam kehidupan. Setiap kesuksesan adalah ujian dan sebuah kegagalan merupakan bumbu kehidupan. Hidup adalah karunia Allah yang sangat istimewa, maka nikmatilah dengan apa yang diinginkan Allah. Semuanya itu pasti indah dan berkah.

Ketahuilah, jika kehidupan Anda ingin bisnis membuahkan surga, maka apapun yang Anda harapkan dan Anda perbuat hendaklah berorientasi kepada Allah SWT. Dzat yang Maha Memiliki segalanya. Semua pilihan ada ditangan Anda. Hidup untuk Allah atau untuk yang lainnya?

Anda ingin kaya Raya Dunia Akhirat? Anda ingin Meraih Taman Surga? Jawabannya? Klik disini ajaa! Oke.


Bahaya Laten Melupakan Tuhan

Betapa indah dan berkahnya hidup seorang manusia, ketika mampu berbisnis dengan Allah SWT. Kehidupannya selalu dipenuhi kecintaan dan kerinduan untuk beramal soleh. Kehidupan yang selalu menjadi manfaat, baik untuk dirinya, keluarganya, masyarakatnya, ummat dan dunia. Kehidupan yang dipenuhi kebahagian dengan banyak membahagiakan banyak orang. Kehidupan yang ditaburi rasa senang dengan melihat kesuksesan orang lain. Kehidupan yang dihiasi kesabaran dan kesyukuran. Kehidupan yang dipenuhi dengan kepedulian kepada sesama tanpa menunggu kaya. Kehidupan yang diiringi senandung dzikir dan do’a dalam setiap detak jantung dan langkah perjalanan takdirnya. Kehidupan yang diakhiri dengan husnul khotimah. Kematian yang disambut malaikat dengan senyum dan taman surga. Hidup sukses, kaya dan bahagia dunia akhirat.

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian.Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran”. (Q.S. al-’Ashr 103: 1-3.)

Namun betapa sengsara dan meruginya hidup seorang manusia, ketika jauh dari Allah. Kehidupan yang banyak dipenuhi kebencian kepada kebaikan. Kehidupan yang penuh hura-hura, sia-sia dan tiada guna. Kehidupan yang dipenuhi kedengkian dengan kebahagian orang lain. Kehidupan yang ditaburi cacian dan makian. Kehidupa yang acuh terhadap penderiataan orang lain. Kehidupan yang tujuannya hanya harta, tahta dan wanita. Kehidupan yang diiringi kelalaian dan pendustaan terhadap yang Maha Kuasa. Kehidupan yang diakhiri dengan su’ul khotimah. Kematian yang sangat menyakitkan dan menyengsarakan. Kematian yang disambut gelegar sambaran petir azab Allah. Kehidupan setelah kematian sangat merugikan dan mesengsarakan, yang tiada penolong kecuali sedekah jariyah yang telah diberikannya di dunia, ilmu yang dipelajari, diamalkan dan dimanfaatkan orang lain, serta anak yang soleh yang sudi dan ikhlas mendo’akannya.

Sesungguhnya, dalam Al-Qur’an Allah telah merekam kehancuran orang-orang yang lupa dengan Tuhan, sebut saja Karun dengan jutaan ton emas dan ribuan butir mutiaranya. Ia ditenggelamkan oleh Allah SWT bersama harta, kecongkakan, kepelitan, kelalaian dalam mengabdi kepada Allah dan keengganannya berbuat baik kepada sesama manusia.

Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: “Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri. (QS. Al Qashash (28):76)

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al Qashash (28):77)

Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya). (QS. Al Qashash (28):81)

Anda ingin kaya Raya Dunia Akhirat? Anda ingin Meraih Taman Surga? Jawabannya? Klik disini ajaa! Oke.


Raihlah Balasan Terbaik dari Allah SWT!

Indah dan berkahnya hidup diperuntukan bagi orang-orang yang selalu yakin dengan Allah. Inilah piala paling istimewa, yang akan diterima manusia yang istikomah dalam mempersembahkan hidup dan matinya hanya untuk berbisnis dengan Tuhan. Berbisnis yang akan menuntun Anda, memahami hakikat kesuksesan dan kebahagiaan sejati. Yang bisa mengarahkan Anda agar tidak takut dan bersedih. Karena sesuatu yang mesti kita takuti hanyalah Allah.

“Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga ‘Adn yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridho terhadap mereka dan merekapun ridho kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya”. (QS.Al-Bayiinah (98) : 8).

Diantara ribuan peluang dan kesempatan, di sana ada kesuksesan, namun dikelilingi dengan kegagalan. Ambil kesempatan dan peluang tersebut, tidak mengapa Anda gagal dalam proses menemukan kesuksesan tersebut. Kerena setiap kegagalan yang Anda buat adalah anak tangga Anda menuju puncak, yaitu sukses. Setiap kegagalan yang Anda temukan, memberikan arah yang jelas menuju sukses.

Dan siapa saja diantara kamu sekalian, tetap taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengerjakan amal yang shalih, niscaya Kami memberikan kepadanya pahala dua kali lipat dan Kami sediakan baginya rezki yang mulia’.
(QS. Al-Ahzab (33):31).

Anda ingin kaya Raya Dunia Akhirat? Anda ingin Meraih Taman Surga? Jawabannya? Klik disini ajaa! Oke.


Bangkitlah! Karena Harapan itu Masih Ada!

Kelahiran kita di muka bumi ini dan pertemuan dengan beragam makhluk Allah, menjadikan perjalanan takdir hidup ini terasa semakin menarik dan semakin unik. Walau kadang tantangan dan rintangan terasa sangat berat. Namun dapat terobati ketika kita tersadarkan kembali bahwa Allah telah banyak memberikan hal yang sangat luar biasa dan sangat dahsyat kepada kita.

Sesungguhnya kita tidak pernah memesan hidup di dunia ini. Kita tidak meminta kesempurnaan fisik, kedahsyatan akal dan istimewanya hati ini. Tetapi Allah telah memberikannya dengan cuma-cuma. Sehingga harusnya kita semakin yakin akan kemurahan dan kasih sayang Allah kepada kita. Jika sesuatu yang tidak diminta saja Allah telah memberikannya apalagi yang kita minta dengan sungguh-sungguh. Pasti Tuhan memberikan apapun yang kita minta, baik cepat atau lambat karena Allah Maha Mengabulkan. Maka mintalah sebanyak-banyaknya kepada-Nya.

Alangkah bijaknya jika takdir kelahiran kita ke dunia ini membuat kita semakin yakin bahwa kita sangat layak untuk menjadi orang sukses, bahkan sangat sukses. Kita sangat layak untuk hidup penuh dengan kenikmatan, keajaiban dan kebahagiaan. Kita sangat layak untuk meraih apa yang kita inginkan. Karena Allah sangat senang dengan orang positif dan penuh optimis.

Betapa sangat beruntungnya kita menjadi manusia yang sudah diproduksi Allah dengan formulasi dan positioning yang paling tepat. Kita telah diiklankan gratis oleh Allah kepada seluruh Malaikat dan semua makhluk-Nya dengan brand dan diferensiasi yang paling sempurna. Manusia sudah dipromosikan Allah sebagai khalifah (pemimpin atau penguasa) di bumi. Allah telah menunjukan jalan Taqwa (jalan kebenaran) dan jalan fujur (kesesatan) kepada kita. Allah sudah memberikan Kitab Suci-Nya sebagai peta perjalanan hidup kita. Namun semuanya tergantung pilihan kita. Hendak kemanakah kita membawa takdir ini?

Semoga kita istiqomah dalam memilih jalan taqwa dan tidak termasuk barisan orang yang menempuh jalan fujur (jahat). Betapa sangat meruginya jika kita terseret dengan kehidupan hedonistik, yang sudah lupa dengan kenikmatan Allah, apalagi jika malu dengan ajaran agama bahkan benci dengan syariatnya. Sungguh sangat mengerikan ketika manusia sudah mulai bangga dan loyal kepada ideologi kapitalis, sekuler dan liberal yang diusung oleh gerakan anti agama. Apalagi jika ikut meyakini jargon hidup manusia hedonis “Europe had founded their new God, It’s Science.” (Eropa telah menemukan Tuhan baru, yaitu materi atau ilmu pengetahuan).

Kita menyadari bahwa hidup ini pasti penuh dengan tantangan. Namun tantangan besar dalam hidup ini tidak mungkin terselesaikan dengan hanya berandaikata atau tuntas dengan menyalahkan orang lain. Tapi harus ada generasi robbani yang siap menyerahkan harta, jiwa dan raganya untuk Tuhan dan negaranya. Sama seperti Anda, kondisi ini turut menggugah hati penulis untuk ikut menjadi bagian dari solver & contibutor, bukan komentator atau jadi penambah beban ummat ini. Maka atas izin Allah lahirlah sebuah buku dengan judul Indahnya berbisnis dengan Tuhan. Agar jiwa-jiwa ini semakin tersentuh dan terbangun untuk bersama-sama bangkit, berfikir, bergerak, beramal dan berbisnis dengan Allah yang Maha Kaya dan Maha Bijaksana. Agar kita semua bisa dikumpulkan dalam mihrab cinta dan ridho-Nya. Dan kita semakin yakin dan semakin siap untuk hidup yang lebih baik dan produktif.

Hidup yang tidak menjadi beban orang lain. Tapi hidup yang menjadi solusi dan berkontribusi. Dan menjadikan hidup di dunia ini sebagai ladang untuk menanam amal sholeh, menebar kebaikan, keadilan, kesejahteraan dan kedamaian kepada seluruh manusia. Karena sesungguhnya, kehidupan dunia ini adalah sementara dan kesempatan untuk mempersiapkan bekal untuk meraih kenikmatan di akhirat yang lebih abadi.

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, yaitu kebahagiaan negeri akhirat. Dan janganlah kamu melupakan kebahagiaan dan kenikmatan dunia dan berbuatlah baik kamu dengan orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”.
(QS al-Qashas (28):77).

Hari ini adalah saat tepat untuk menunjukan optimisme dan kontribusi nyata untuk ummat dan bangsa ini. Bukan hanya karena buku ini meluncur bertepatan dengan 10 tahun reformasi dan 100 tahun kebangkitan nasional, akan tetapi lebih dari itu. Kita adalah makhluk pilihan Allah dan kita telah terlahir menjadi pemenang. Alam rahim yang gelap gulita sudah berlalu, perjalanan takdir kehidupan sedang melaju. Cerahnya masa depan sudah menanti. Kita yakin kemuliaan, kesejahteraan dan Kesuksesan sudah siap menyambut kita.

Mari kita Jemput dengan penuh semangat. Segera bersatu, bergerak dan menyelesaikannya, dan kita pastikan jangan sampai ia hanya menunggu. Apapun problematikanya, harapan itu masih ada. Mulai saat ini, mari kita mantapkan tujuan, teguhkan pendirian, bekerjalah dengan keras dan cerdas, ikhlaskan hati, berdo’a, bersabar dan tawakal. Jangan takut, jangan bersedih dan jangan bimbang. Jika kita mau, Dia ridho, kita pasti mampu meraih apa yang kita inginkan.


Anda ingin kaya Raya Dunia Akhirat? Anda ingin Meraih Taman Surga? Jawabannya? Klik disini ajaa! Oke.

Posting Komentar

 
Top