GuidePedia

0
Bagaimana Kiat orang GOBLOK (bodoh) SUKSES menguasai DUNIA?

Sangat banyak di negeri ini orang yang sesungguhnya pantas disebut
sebagai orang goblok, tetapi tidak pernah mau untuk mengakui
kegoblokannya. Apalagi sampai dengan menyadari bahwa dirinya benar-
benar goblok. Mengapa demikian? Memang sangat memerahkan telinga --
dan pasti ingin melakukan tindakan-tindakan yang benar-benar
''goblok''-- apabila ada yang menyematkan identitas pada diri dengan
panggilan ''orang goblok''.

Meskipun demikian, di balik sangat banyaknya orang goblok yang emoh
disebut sebagai orang goblok, masih ada sebagian kecil orang yang
sudi untuk mengakui dan menyadari bahwa dirinya memang goblok. Bahkan
mereka tampak enjoy untuk menyebut dan disebut sebagai orang goblok.
Mengapa pula demikian? Karena dengan memproklamasikan diri sebagai
''orang goblok'', mereka mampu melapangkan jalan kesempatan yang luas
dan panjang untuk selalu belajar dan belajar.

Salah satu manusia langka yang tidak malu untuk mendeklarasikan diri
sebagai ''orang goblok'' adalah Iman Supriyono (dan gurunya, Abdul
Rachim). Dengan kesadarannya yang sangat dalam sebagai orang goblok,
akhirnya buku Guru Goblok Ketemu Murid Goblok ini pun lahir. Hebatnya
lagi, buku Iman Supriyono yang (merasa) goblok ini merupakan karya
buku ke-7. Hebat kan, orang goblok bisa menulis buku, sampai tujuh
lagi. Padahal yang selama ini mengaku ''pinter'' saja banyak yang
tidak mampu menggoreskan satu pun kalimat bermakna, dan selalu marah
kalau dipanggil ''goblok''.

Tapi Iman Supriyono dan gurunya bukanlah orang ''goblok'' yang
sembarang goblok. Mereka adalah jenis manusia ''goblok'' khusus.
Menurutnya, kegoblokan manusia itu dapat dipilah menjadi tiga
tingkatan. Yakni, orang goblok yang masih menyadari bahwa dirinya
goblok. Goblok tingkat pertama ini bahkan menurut Iman Supriyono
merupakan goblok yang disarankan. Seseorang boleh saja (dan bahkan
harus) merasa goblok. Syaratnya, masih menyadari bahwa dirinya goblok
dan kemudian mau belajar terus. Bahkan setiap saat kita harus merasa
goblok. Maksudnya? Setiap saat merasa ada sesuatu yang kita ingin
bisa tetapi belum bisa. Tindak lanjutnya dengan belajar hingga bisa.
Begitu bisa, segera temukan apa lagi yang belum bisa. Temukan satu
kegoblokan lagi. Demikian seterusnya. Selalu goblok (hlm. 83). Inilah
yang disebut sebagai ''goblok dinamis" atau goblok yang beruntung.

Sedangkan tingkatan kedua, orang goblok yang tidak menyadari bahwa
dirinya goblok. Orang goblok jenis ini tidak akan pernah berkembang
(stagnan). Inilah yang juga bisa disebut dengan ''goblok statis'',
karena membiarkan diri untuk tetap goblok dalam satu hal selamanya.

Dan, tingkatan ketiga, orang goblok yang tidak merasa dirinya goblok
dan bahkan suka menggoblok-goblokka n orang lain. Inilah jenis manusia
yang terjangkiti penyakit goblok total, goblok sempurna, goblok
absolut. Orang goblok absolut ini bila dinasehati tentang
kegoblokannya, serta merta ia menolak. Bahkan merasa dirinya lebih
pintar dari orang yang menasehatinya. Inilah jenis manusia yang
merasa pintar padahal goblok. Karena itu, Iman Supriyono mewanti-
wanti agar kita tidak termasuk golongan orang yang goblok jenis ini.
Bahaya !!! (hlm. 84).

Tetapi, untuk menjadi ''goblok dinamis'' pun membutuhkan kecerdasan
yang berlipat. Untuk belajar menumbuhkan kesadaran sebagai orang
goblok, dibutuhkan seorang guru yang bisa mendidik untuk bisa merasa
goblok. Nah, guru jenis ini pun ternyata juga sangat langka. Sebab
yang banyak ialah guru yang menuntut muridnya pintar dan cenderung
menyisihkan murid yang bergaya goblok. Sang guru kerapkali juga tidak
mau dikalahkan oleh muridnya, sehingga dia sendiri pun kemudian
menjadi sok pintar dan keminter.

Karena itulah, Iman Supriyono pantas merasa bersyukur karena bisa
bertemu dan mendapatkan guru yang sudi mendidiknya untuk bisa merasa
goblok. Lebih dari itu, Pak Rohim --yang diklaimnya sebagai guru
(dalam buku ini)-- rela untuk menggoblokkan dirinya yang tidak pernah
bosan untuk mendidik dan bahkan memberi kepercayaan terhadap murid-
muridnya yang goblok.

Dengan tempaan guru gobloknya, akhirnya Iman Supriyono yang saat ini
merupakan konsultan senior di SNF Consulting tidak pernah berhenti
untuk terus merasa goblok. Salah satu bukti kesadaran akan kegoblokan
dirinya ialah tentang mimpinya untuk bisa membuat kantor konsultan
yang bisa dipercaya perusahaan-perusaha an kelas dunia. Akan tetapi
hingga saat ini belum tercapai. Belum bisa. Goblok. Dan, karena itu,
ia tidak akan pernah berhenti untuk mengentaskan diri dari ambisi
goblok tersebut hingga mimpinya jadi kenyataan.

Memperhatikan semangat Iman Supriyono yang meledak-ledak untuk
membakar jiwa entrepreneur dan investor ini, maka kehadiran buku
perlu menjadi pegangan wajib bagi mereka yang ingin melepaskan diri
dari kegoblokan statis dan bahkan kegoblokan absolut. Bahkan tidak
hanya bagi mereka yang sedang ingin mengembangkan usaha bisnis jasa
saja, tetapi juga para pendidik (guru dan dosen) yang selalu merasa
sok lebih pandai dari murid atau mahasiswanya. Teladan Pak Rohim --
yang selalu merasa sebagai guru goblok-- perlu diwarisi para pemegang
kunci gerbang dunia akademis.

Ada banyak kelebihan dari buku ini. Bahasa yang digunakan sangat
mengalir dan enak untuk dibaca --saya seperti sedang membaca sebuah
novel. Selain itu, sentilan-sentilan pedas tidak justru membuat kita
marah dan menutup buku. Tapi sebaliknya, justru kian bernafsu untuk
menuntaskannya. Tidak ada kata lain untuk memuaskan rasa penasaran di
balik judul buku yang terkesan ''melecehkan' ' itu, kecuali membaca
isinya. Karena hanya orang-orang goblok absolut saja yang pasti
enggan untuk menikmati buku ini. (*)


10 Kisah Orang-orang GOBLOK (Bodoh) yang mampu menguasai Dunia

Siap orang GOBLOK Yang Akhirnya Sukses Luar Biasa? Kisah orang-orang bodoh, cacat dan yang berkali-kali gagal dan akhirnya sukses

1. Adam Khoo

Dia orang Singapura. Waktu kecil, ia adalah penggemar berat games dan TV. Sehari, ia bisa berjam-jam di depan TV. Baik main PS atau nonton TV.

Adam Khoo pun dikenal sebagai anak bodoh. Ketika kelas empat SD, Ia dikeluarkan dari sekolah. Ia pun masuk ke SD terburuk di Singapura. Ketika akan masuk SMP, ia ditolak oleh enam SMP terbaik di sana. Akhirnya, ia bisa masuk ke SMP terburuk di Singapura. Begitu terpuruknya prestasi akademisnya, tapi lama kelamaan membaik justru karena cemoohan teman-temannya, hingga akhirnya memperoleh kesuksesan di dunia bisnis.
Prestasi Adam di dunia bisnis ditandai pada saat Adam berusia 26 tahun. Ia telah memiliki empat bisnis dengan total nilai omset per tahun US$ 20 juta.

Kisah bisnis Adam dimulai ketika ia berusia 15 tahun. Ia berbisnis music box. Bisnis berikutnya adalah bisnis training dan seminar. Pada usia 22 tahun, Adam Khoo adalah trainer tingkat nasional di Singapura. Klien-kliennya adalah para manager dan top manager perusahaan-perusahaan di Singapura. Bayarannya mencapai US$ 10.000 per jam.

2. Albert Enstein

Siapa yang belum tahu Albert Einstein? Dialah Ilmuwan terkenal abad 20 yang terkenal dengan teori relativitasnya. Dia juga salah satu peraih Nobel. Siapa sangka dia adalah seorang anak yang terlambat berbicara dan juga mengidap Autisme. Waktu kecil dia juga suka lalai dengan pelajaran.

3. Aristotle Onassis

Di sekolah, ia bodoh dan suka mencari perkara, mengikuti contoh banyak orang kaya. Tidak aneh kalau ia diusir dari beberapa sekolah. Ia paling sering menduduki ranking terbawah di kelasnya. Salah seorang gurunya berkata:
Teman-teman sekelas memuja dia, tetapi guru guru dan keluarganya berputus asa. Selagi ia masih muda, dengan mudah orang dapat melihat bahwa dia akan menjadi seorang di antara mereka yang akan menghancurkan diri sama sekali atau sukses secara gilang-gemilang. Walaupun raportnya di sekolah jauh dari bagus, bakatnya untuk berdagang dan mencari uang telah tampak sejak dini. Akhirnya dia menjadi seorang milyuner.

4. Thomas Alva Edison

Suatu hari, seorang bocah berusia 4 tahun, agak tuli dan bodoh di sekolah, pulang ke rumahnya membawa secarik kertas dari gurunya. ibunya membaca kertas tersebut,
Tommy, anak ibu, sangat bodoh. kami minta ibu untuk mengeluarkannya dari sekolah.
Sang ibu terhenyak membaca surat ini, namun ia segera membuat tekad yang teguh, ” anak saya Tommy, bukan anak bodoh. saya sendiri yang akan mendidik dan mengajar dia.”
Tommy kecil adalah Thomas Alva Edison yang kita kenal sekarang, salah satu penemu terbesar di dunia. dia hanya bersekolah sekitar 3 bulan, dan secara fisik agak tuli, namun itu semua ternyata bukan penghalang untuk terus maju.

Siapa yang sebelumnya menyangka bahwa bocah tuli yang bodoh sampai-sampai diminta keluar dari sekolah, akhirnya bisa menjadi seorang genius? jawabannya adalah ibunya! Ya, Nancy Edison, ibu dari Thomas Alva Edison, tidak menyerah begitu saja dengan pendapat pihak sekolah terhadap anaknya.

5. Chris Gardner

Sudah pernah nonton film atau baca buku Pursuit of Happyness ? Itulah kisah nyata kehidupan Christoper Paul Gardner yang diperankan oleh Will Smith. Pahit manisnya kehidupan tampaknya sudah dirasakan olenya. Kehilangan tempat tinggal, ditinggal istri, ditangkap polisi, kesulitan membayar kredit, semuanya sudah dirasakan. Dia bukanlah orang berpendidikan tinggi tapi dia terus berusaha dan berjuang, Kini dia menjadi seorang milyuner sukses, motivator, entrepeneur dan filantropis. Sekarang dia mempunyai Gardner Rich & Co, sebuah perusahaan pialang saham.

6. Ludwig Van Beethoven

Jika anda mengenal seorang wanita yang sedang hamil, yang telah mempunyai 8 anak, tiga diantaranya tuli, dua buta, satu mengalami gangguan mental dan wanita itu sendiri mengidap sipilis, apakah anda akan menyarankannya untuk menggugurkan kandungannya? Jika anda menjawab ya, maka anda baru saja membunuh salah satu komponis masyur dunia. Karena anak yang dikandung oleh sang ibu tersebut adalah Ludwig Van Beethoven. Ketika Beethoven berumur di ujung dua puluhan, tanda-tanda ketuliannya mulai tampak, tapi akhirnya ia menjadi Komponis yang terkenal dengan karya 9 simfoni, 32 sonata piano, 5 piano concerto, 10 sonata untuk piano dan biola, serangkaian kuartet gesek yang menakjubkan, musik vokal, musik teater, dan banyak lagi.

7. Louis Braille

Louis Braille mengalami kerusakan pada salah satu matanya ketika berusia 3 tahun. Waktu itu secara tidak sengaja dia menikam matanya sendiri dengan alat pembuat lubang dari perkakas kerja ayahnya. Kemudian mata yang satunya terkena sympathetic ophthalmia, sejenis infeksi yang terjadi karena kerusakan mata yang lainnya. Kebutaan tidak membuatnya putus asa, ia menciptakan abjad Braille yang membantu orang buta juga bisa membaca. Sekarang siapa yang tidak tahu Abjad Braille?

8. Abraham Lincoln

Kisah Lincoln merupakan contoh klasik orang-orang yang benar-benar berani gagal.
Gagal dalam bisnis pada tahun 1831.
Dikalahkan di Badan Legislatif pada tahun 1832.
Gagal sekali lagi dalam bisnis pada tahun1833.
Mengalami patah semangat pada tahun 1836.
Gagal memenangkan kontes pembisara pada tahun1838.
Gagal menduduki dewan pemilih pada tahun 1840.
Gagal dipilih menjadi anggota Kongres pada tahun 1843.
Dilantik menjadi anggota Kongres pada tahun 1846.
Gagal menjadi anggota Kongres pada tahun 1848.
Gagal menjadi anggota senat pada tahun 1855.
Gagal Menjadi Presiden Pada Tahun 1856.
Gagal Menjadi anggota Dewan Senat pada tahun 1858.
Akhirnya pada tahun 1860 dilantik sebagai presiden Amerika yang ke-16 dan salah seorang presiden yang sukses dalam sejarah Amerika.

9. Bill Gates

Nah, ada yang tidak kenal Bill Gates? William Henry Gates III, atau yang lebih dikenal Bill Gates adalah pendiri (bersama Paul Allen) dan ketua umum perusahaan perangkat lunak AS, Microsoft. Ia juga merupakan seorang filantropis melalui kegiatannya di Yayasan Bill & Melinda Gates. Ia menempati posisi pertama dalam orang terkaya di dunia versi majalah Forbes selama 13 tahun (1995 hingga 2007). Siapa sangka dia DO dari Harvard dan sebelumnya pernah bekerja sebagai Office Boy

10. Mark Zuckerberg

Yang satu ini dinobatkan sebagai miliarder termuda dalam sejarah yang memulai dari keringatnya sendiri. Bagaimana tidak, dimulai dari sebuah situs penghubung mahasiswa Harvard, ternyata banyak yang menyukainya, dengan nekat ia mengikuti jejak seniornya, Bill Gates, DO dari Harvard untuk mengembangkan situs tersebut menjadi Facebook yang kita kenal sekarang. Tahukah Anda? Mark pernah menolak tawaran Friendster yang ingin membeli Facebook 10 juta US$, artinya sekitar Rp. 9,500,000,000 (kurs Rp. 9,500), tawaran dari viacom 750 juta dolar (Rp. 7,125,000,000,000) dan yang paling mengagetkan tawaran dari yahoo satu miliar dolar (Rp. 9,500,000,000,000).

Thomas Alva Edison

Thomas Alva Edison dilahirkan di Milan, Ohio pada tanggal 11 Februari 1847. Tahun 1954 orang tuanya pindah ke Port Huron, Michigan. Edison pun tumbuh besar di sana. Sewaktu kecil Edison hanya sempat mengikuti sekolah selama 3 bulan. Gurunya memperingatkan Edison kecil bahwa ia tidak bisa belajar di sekolah sehingga akhirnya Ibunya memutuskan untuk mengajar sendiri Edison di rumah. Kebetulan ibunya berprofesi sebagai guru. Hal ini dilakukan karena ketika di sekolah Edison termasuk murid yang sering tertinggal dan ia dianggap sebagai murid yang tidak berbakat.

Meskipun tidak sekolah, Edison kecil menunjukkan sifat ingin tahu yang mendalam dan selalu ingin mencoba. Sebelum mencapai usia sekolah dia sudah membedah hewan-hewan, bukan untuk menyiksa hewan-hewan tersebut, tetapi murni didorong oleh rasa ingin tahunya yang besar. Pada usia sebelas tahun Edison membangun laboratorium kimia sederhana di ruang bawah tanah rumah ayahnya. Setahun kemudian dia berhasil membuat sebuah telegraf yang meskipun bentuknya primitif tetapi bisa berfungsi.

Tentu saja percobaan-percobaan yang dilakukannya membutuhkan biaya yang lumayan besar. Untuk memenuhi kebutuhannya itu, pada usia dua belas tahun Edison bekerja sebagai penjual koran dan permen di atas kereta api yang beroperasi antara kota Port Huron dan Detroit. Agar waktu senggangnya di kereta api tidak terbuang percuma Edison meminta ijin kepada pihak perusahaan kereta api, “Grand Trunk Railway”, untuk membuat laboratorium kecil di salah satu gerbong kereta api. Di sanalah ia melakukan percobaan dan membaca literatur ketika sedang tidak bertugas.

Tahun 1861 terjadi perang saudara antara negara-negara bagian utara dan selatan. Topik ini menjadi perhatian orang-orang. Thomas Alva Edison melihat peluang ini dan membeli sebuah alat cetak tua seharga 12 dolar, kemudian mencetak sendiri korannya yang diberi nama “Weekly Herald”. Koran ini adalah koran pertama yang dicetak di atas kereta api dan lumayan laku terjual. Oplahnya mencapai 400 sehari.

Pada masa ini Edison hampir kehilangan pendengarannya akibat kecelakaan. Tetapi dia tidak menganggapnya sebagai cacat malah menganggapnya sebagai keuntungan karena ia banyak memiliki waktu untuk berpikir daripada untuk mendengarkan pembicaraan kosong.
Tahun 1868 Edison mendapat pekerjaan sebagai operator telegraf di Boston. Seluruh waktu luangnya dihabiskan untuk melakukan percobaan-percobaan tehnik. Tahun ini pula ia menemukan sistem interkom elektrik.

Thomas Alva Edison mendapat hak paten pertamanya untuk alat electric vote recorder tetapi tidak ada yang tertarik membelinya sehingga ia beralih ke penemuan yang bersifat komersial. Penemuan pertamanya yang bersifat komersial adalah pengembangan stock ticker. Edison menjual penemuaannya ke sebuah perusahaan dan mendapat uang sebesar 40000 dollar. Uang ini digunakan oleh Edison untuk membuka perusahaan dan laboratorium di Menlo Park, New Jersey. Di laboratorium inilah ia menelurkan berbagai penemuan yang kemudian mengubah pola hidup sebagian besar orang-orang di dunia.

Tahun 1877 ia menemukan phonograph. Pada tahun ini pula ia menyibukkan diri dengan masalah yang pada waktu itu menjadi perhatian banyak peneliti: lampu pijar. Edison menyadari betapa pentingnya sumber cahaya semacam itu bagi kehidupan umat manusia. Oleh karena itu Edison mencurahkan seluruh tenaga dan waktunya, serta menghabiskan uang sebanyak 40.000 dollar dalam kurun waktu dua tahun untuk percobaan membuat lampu pijar. Persoalannya ialah bagaimana menemukan bahan yg bisa berpijar ketika dialiri arus listrik tetapi tidak terbakar. Total ada sekitar 6000 bahan yang dicobanya. Melalui usaha keras Edison, akhirnya pada tanggal 21 Oktober 1879 lahirlah lampu pijar listrik pertama yang mampu menyala selama 40 jam.

Masih banyak lagi hasil penemuan Edison yang bermanfaat. Secara keseluruhan Edison telah menghasilkan 1.039 hak paten. Penemuannya yang jarang disebutkan antara lain : telegraf cetak, pulpen elektrik, proses penambangan magnetik, torpedo listrik, karet sintetis, baterai alkaline, pengaduk semen, mikrofon, transmiter telepon karbon dan proyektor gambar bergerak.

Thomas Edison juga berjasa dalam bidang perfilman. Ia menggabungkan film fotografi yang telah dikembangkan George Eastman menjadi industri film yang menghasilkan jutaan dolar seperti saat ini. Dia pun membuat Black Maria, suatu studio film bergerak yang dibangun pada jalur berputar.
Melewati tahun 1920-an kesehatannya kian memburuk dan beliau meninggal dunia pada tanggal 18 Oktober 1931 pada usia 84 tahun. (An)

yang lahir 11 Februari 1847 dan meninggal 18 Oktober 1931 pada umur 84 tahun adalah penemu dan pengusaha yang mengembangkan banyak peralatan penting, beliau merupakan ilmuan yang sangat berjasa dalam kehidupan manusia. Beliau juga seorang ilmuan pertama yang menerapkan produksi secara massal pada penemuannya. Tomas edison mulai bekerja pada usia yang sangat muda dan terus bekerja hingga akhir hayatnya. Selama karirnya, Thomas Alfa Edison telah mempatentkan sekitar dari 1.093 hasil penemuannya, termasuk bola lampu listrik dan gramophone, juga kamera film. Ketiga penemuannya membangkitkan industri-industri besar bagi industri listrik, rekaman dan film yang akhirnya mempengaruhi kehidupan masyarakat di seluruh dunia.

Yang menarik dari kisah edison adalah pada masa kecilnya, edison kecil dianggap sebagai seorang bocah yang bodoh oleh gurunya, bahkan gurunya pernah memberikan surat kepada ibu edison yang isinya menyatakan bahwa edison adalah anak yang bodoh dan meminta ibu edison untuk mengeluarkan atau menariknya dari sekolah. Karena hal tersebutlah Edison hanya bersekolah di sekolah yang resmi selama tiga bulan, selanjutnya semua pendidikannya diperoleh dari ibunya yang mengajar Edison di rumah, karena ibu edison yakin bahwa edison kecil tidak bodoh, kemudian ibu edison bertekat untuk mengajari edison berbagai hal. Ibu Edison mengajarkan Edison cara membaca, menulis, dan matematika. Dia juga sering memberi dan membacakan buku-buku bagi Edison, antara lain buku-buku yang berasal dari penulis seperti Edward Gibbon, William Shakespeare dan Charles Dickens.

Edison di usia 12 tahun, memperoleh penghasilan dengan cara bekerja menjual koran dan surat kabar, buah apel, serta gula-gula di sebuah jalur kereta api. Di usia itu pula, Edison hampir mengalami kehilangan seluruh pendengaran karena penyakit yang dideritanya, penyakit itu membuatnya menjadi setengah tuli. Edison pernah menulis dalam diarinya: "Saya tidak pernah mendengar burung bernyanyi sejak saya berusia 12 tahun."

Pada usia 15 tahun, Edison, sambil tetap berjualan, membeli sebuah mesin cetak kecil bekas yang selanjutnya dipasang pada sebuah bagasi mobil. Kemudian dia mencetak korannya sendiri, WEEKLY HERALD, yang di cetak, diedit dan dijualnya di tempat dia berjualan.

Pada musim panas 1862, Edison menyelamatkan seorang anak berusia tiga tahun yang hampir di tabrak oleh mobil. Ayah dari anak yang diselamatkan adalah kepala stasiun kereta api di tempatnya berjualan. Dan sebagai rasa terima kasih, kepala stasiun tersebut mengajari Edison cara menggunakan telegraph. Setelah 5 bulan mempelajari telegraph, Edison bekerja sebagai ahli telegraph selama 4 tahun. Hampir semua gaji yang didapatnya dihabiskan dengan membangun berbagai macam laboratorium dan peralatan listrik.

Edison sangat senang mempelajari sesuatu dan membaca buku-buku yang ada. Dari semua yang dipelajarinya, Edison menerapkan pelajaran tersebut dengan cara bereksperimen di laboratorium kecilnya. Edison tinggal di laboratoriumnya, hanya tidur 4 jam sehari, dan makan dari makanan yang dibawa oleh asistennya ke laboratoriumnya. Edison melakukan percobaan dan eksperimen terus menerus hingga penemuan-penemuannya menjadi sempurna. Kita ambil contoh , sebelum edison bisa menyalakan lampu temuannya, dia terlebih dahulu harus gagal ribuan kali hingga sampai pada lampu pertamanya yang dapat hidup, ini artinya bahwa tomasalfa edison merupakan seorang yang pantang menyerah, bahkan jika dia ditanya berapa kali dia gagal sebelum memperoleh keberhasilannya dalam menghidupakan lampu, mungkin dia akan menjawab “saya tidak pernah gagal tetapi saya belajar tentang benda yang dapat digunakan untuk membuat lampu dan benda yang tidak dapat digunakan untuk membuat lampu”.

Thomas Alva edison : Selalu ada 1001 alasan untuk menyerah, namun orang” yg berhasil adalah orang” yg tidak memutuskan untuk menyerah. Dia selalu bisa menemukan sebuah alasan untuk tidak menyerah…

Posting Komentar

 
Top