GuidePedia

0
Agar Bisnis Lebih Indah dan Lebih Berkah

Pada suatu hari, pertengahan bulan Maret 2008, saya dan mertua sedang menuju kantor Imigrasi Jakarta Selatan. Rencananya kami akan membuat pasport untuk pergi umroh tanggal 23 April 2008. Mertua saya bernama H. Hapas (71 th), tinggal di Petukangan Utara Jakarta Selatan. Badannya masih sehat dan kuat. Bahkan ia masih mampu mengemudikan mobil dari Jakarta menuju Sukabumi. Maklum ia rajin berolahraga dan senantiasa memakan dan meminum yang organik. “Saya tidak pernah membiasakan minum yang berwarna, saya lebih yakin dan percaya yang alami yang diciptakan Allah.” Tuturnya mantap.

Sepanjang perjalanan menuju kantor Imigrasi. Ia mengisahkan perjalanan hidupnya, yang penuh suka dan duka. Dari mulai ia hidup sebagai petapa, tukang jahit kaos singlet yang tinggal di rumah bedeng, sampai ia menjadi penjaga mushola dan akhirnya menjadi ‘Juragan Kontrakan’. Masa mudanya ia lalui dengan banyak berguru ke dukun dan para normal terkenal. Ia sering mengadakan semedi atau bertapa selama empat puluh hari empat puluh malam. Namun semakin bertambah dukun yang didatanginya justru semakin terpuruk dan sengsara kehidupannya. “Dukun itu hanya penipu, sudah saya temukan rahasia mereka yang menggantungkan rezekinya kepada orang yang percaya dengan bualannya. Mereka sebenarnya salalu bimbang dan ragu dengan ucapannya. Bahkan ia tidak mengetahui cara bagaimana anaknya sukses. Apatahlagi untuk kesuksesan orang lain”. Tuturnya dengan nada sedih dan penuh penyesalan.

H.Hapas adalah anak kedua dari 4 bersaudara, 2 laki-laki dan 2 perempuan. Sejak dikaruniai anak kembar ia mulai mencoba meninggalkan semua ilmu-ilmu hitamnya dan mulai mendekat dengan Rumah Allah. Awalnya tantangan hidup bertambah berat. Namun setelah ia lalui dengan penuh kesabaran dan keprihatinan. Ia mulai bangkit dan maju. Sebagian waktu malamnya ia gunakan untuk menjahit kaos singlet dan pagi harinya menjualnya di pasar Cipulir. Dzuhur ia sudah berada di mushola untuk sholat dan berdzikir.

H Hapas dan ke tujuh putra putrinya hidup di rumah bedeng, dengan sekat-sekat triplek yang sudah rapuh. Siang hari ruangan akan terasa sangat panas, dan malam harinya terasa sangat pengap. Namun kehidupannya berubah total, semenjak tahun 1992. Beliau dan istrinya mampu menunaikan haji, mampu membangun rumah dengan ukuran tidak kurang dari 800 m2, memiliki tanah luas, bonusnya 27 buah rumah kontrakan dan beberapa toko. Kini, ketujuh putra-putrinya telah menikah dan telah memiliki usaha, rumah dan kendaraan masing-masing.

Perbincangan semakin menarik, terutama ketika beliau mengungkapkan tentang rahasia kesuksesannya. Beliau menuturkan bahwa ada enam hal yang menurutnya mampu merubah hidupnya menjadi lebih berkah. Pertama, adalah jauh dari kemusyrikan, dukun, sihir dan paranormal. Mereka adalah musuh Allah dan musuh semua kebaikan. Maka tiada cara untuk dekat dengan Allah, kecuali kita harus jauh dari mereka.

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah[434], adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”
(QS.Al-Maidah (5):90)

Kedua, kebiasaan pergi ke pasar pada pagi hari, beliau tidak pernah tidur disaat malaikat rahmat dan malaikat rezeki menebar anugerah Allah SWT. Dia berdagang dan menjemput rezeki dengan semangat dan penuh yakin akan pertolongan Allah SWT. Ketiga, senantiasa rindu dan cinta dengan Rumah Allah, yaitu kepekaan beliau terhadap tempat ibadah. Selain aktif berdagang, beliau juga sangat rajin mengurus Rumah Allah SWT. Keempat, kebiasaan menyembelih hewan kurban di setiap hari Iedul Adha, karena rezeki dari Allah. Maka kita harus berbagi dengan orang lain. Kelima, semangat dan komitmen beliau untuk selalu menggunakan lembaga syari’ah dalam setiap transaksi bisnisnya. Ia yakin orang yang menolong syari’ah, pasti akan ditolong Allah SWT. Orang yang jauh dari syari’ah maka Allah akan mengazabnya dan menjadikannya bangkrut dan sengsara. Keenam, kebiasaan do’a dan sholat malam. Disaat kebanyakan manusia tidur terlelap, maka dia bangkit berdo’a dan menunaikan shalat tahajud. Ia sadar betul bahwa Allah akan memilih manusia biasa yang melakukan amalan yang luar biasa. Karena surga adalah balasan istimewa dan akan diperuntukan kepada orang yang berbuat hal-hal yang istimewa.

Berkat usaha, kebiasaan baik dan keyakinan penuh kepada pertolongan Allah SWT, yang telah menciptakan makhluk & segala isinya. Setiap tahun kehidupan H. Hapas dan keluarganya bertambah berkah. Bahkan tahun 2008 ini tidak kurang dari 7 buah rumah sudah selesai dibangunnya. Bahkan sudah memiliki mobil box yang bisa disewakannya. Subahanallah! Sosok pribadi yang tidak lulus SD saja mampu memberikan yang terbaik untuk keluarganya. Bagaimana dengan kita?

Pembaca yang budiman... Berbisnis dengan Tuhan, adalah satu-satunya bisnis yang bisa dilakukan oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Bisnis yang mudah dipraktekkan, baik oleh anak kecil, pemuda, orang dewasa, atau manula. Bisnis ini bisa dikerjakan dengan mudah, baik dengan cara berdiri, duduk, berbaring, bahkan dengan isyarat. Bisnis ini juga bisa dikerjakan di pasar, di masjid, di rumah, di kantor, di jalan, di kasur, di dapur, dan di manapun juga. Bisnis yang sudah sangat jelas SOP, produk, kualitas, tujuan, target, dalil, profit, dan solusinya.

“Adapun orang yang berbisnis dengan Allah (memberikan hartanya di jalan Allah) dan bertakwa. dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga). maka Kami akan menyiapkan baginya jalan yang paling mudah”. (QS. al-Lail (92): 5-7). “Dan siapa saja yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam setiap urusannya”. (QS. at-Tholaq (65) :4).

Allah SWT telah memerintahkan para Malikat-Nya untuk memberikan service terbaik untuk manusia. Allah telah bersumpah bahwa di dunia ini tidak ada satu makhlukpun yang akan mampu memberikan madharat (keburukan), kecuali atas izin Allah SWT. Maka optimisme, ketenangan dan keberanian menghadapi hidup adalah keniscayaan.

“Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. (QS.Ar-Ra’d (13):28).

Inilah kisah mantan petapa dan tidak lulus sekolah dasar, tapi telah sukses menjadi juragan kontrakan. Ia telah sukses keluar dari quadran kemiskinan setelah serius berbisnis dengan Allah SWT.

Baca lebih lengkapnya dalam buku ”Indahnya Berbisnis dengan Tuhan”, seri satu (Life Management Series 1) karya Ust. Ayi Muzayini E.K, dengan pengantar DR. Hidayat Nur Wahid,MA. Penerbit Fatihah Publishing, Buku ini akan menemani Anda menuju apa yang Anda inginkan. Diangkat dari kisah nyata yang sangat istimewa dan penuh haru. Terdiri dari 10 bagian kisah yang unik dan penuh inspiratif. Tebal 296 halaman dengan harga konsumen Rp.58.000 (sudah termasuk ongkos kirim). Harga distributor Rp.30.000,- (minimal pengambilan 60 buku). Segera pesan, persediaan terbatas.

Pemesanan, masukan dan tanggapan dapat dikirim ke Jl.Pesantren No 55A 03/05 Kreo Selatan Larangan Tangerang 15156. HP 0813.8244.2222 Telp. (021)-68.99.23.24 – 7388.41.52 Fax (021)-585.45.01 Email : ayi.okey@gmail.com www.ayi-ibet.blogspot.com

Posting Komentar

 
Top