GuidePedia

0
ini dia Cara Sukses Mengatasi Gaji Pas - pasan ala Dwita Ariani di Yahoo News, sangat cocok bagi anda yang ingin aman financial dalam kelaurga. Selamat Membaca

Salam Yahoo Readers,

Kami sering kali mendapatkan pertanyaan dari blog Yahoo: “Bagaimana mengatur gaji yang pas-pasan?”

Beberapa pembaca dengan skeptis memandang bahwa sebagai perencana keuangan, kami dinilai terlalu melihat ke atas, tidak down to earth. “Gimana mau punya dana darurat 12 juta kalau setiap bulan buat hidup pas-pasan”. Komentar seperti ini begitu banyak.

Pertanyaan dan komentar itu menarik. Mari kita mulai dengan sebuah pertanyaan: “Bila Anda merasa punya pendapatan pas-pasan, berapakah yang menurut Anda cukup?”

Saat membicarakan pendapatan, berapa pun gaji yang Anda miliki,jika tidak mampu mengelola dan mengapresiasinya dengan baik, keluhan seperti itu mengendap di kepala. Banyak klien yang datang pada kami punya gaji bulanan puluhan juta. Jumlah itu pun dianggap tidak memuaskan keperluan mereka.

So, I think there will never be enough when it comes to money.


Ubahlah cara berpikir Anda tentang uang. Ingat, memiliki keuangan yang sehat itu, 80 persennya adalah masalah kebiasaan, perilaku, dan pola pikir.
Bila masih mengeluhkan gaji yang pas-pasan, cobalah tips ini:

1. Berhenti menyalahkan pendapatan!

Berapa besar pendapatan yang Anda hasilkan bermula dari pemikiran. Apa yang Anda pikirkan akan menghasilkan apa yang Anda rasakan. Apa yang Anda rasakan,menentukan tindakan Anda.

Hasilnya adalah apa yang terlihat dari diri Anda, seperti penampilan, kesehatan, karir, termasuk uang dan pendapatan. Mulai saat ini, berhentilah menyalahkan siapa dan apa. Ingat, Anda sendiri yang menentukan hasil yang diinginkan, baik materi maupun non-materi. Jika pendapatan dirasakan kurang, perbesarlah porsi untuk mendapatkan lebih sesuai kapasitas yang dimiliki.

2. Ketahui angka kebutuhan Anda!

Saat Anda mengeluhkan pendapatan yang pas-pasan, coba lihat kembali berapa yang Anda keluarkan setiap bulan. Jangan mengeluh kurang apabila masih mengeluarkan uang untuk membeli rokok atau masih mencicil motor yang mahal itu.

Anda perlu mengetahui berapa kebutuhan yang layak ini. Saya yakin,Anda masih bisa memaksakan diri menyisihkan sedikitnya 10 persen dari penghasilan.

3. Keluar dari jerat utang secepat mungkin!

Bila punya utang, Anda perlu menyelamatkan pendapatan. Trik pertama adalah mengetahui tujuan awal berutang. Untuk kebutuhan atau semata gaya hidup. Apa pun alasannya, segera lunasi tanpa utang baru. Mulailah membuat cadangan agar terhindar dari utang di masa depan.

Bila selama ini Anda berutang untuk hal-hal yang sifatnya keinginan, ubahlah keinginan tersebut menjadi tujuan finansial. Sebagai orang dewasa, Anda perlu menahan nafsu memiliki sesuatu yang sebetulnya belum layak dimiliki saat ini.

4.. Membayar diri Anda di muka!

Perhatikan bagaimana Anda mengelola pendapatan selama ini. Jadilah personal yang paling tidak selangkah lebih visioner. Ada hal penting di masa depan yang pasti datang dan membutuhkan biaya tidak sedikit, yaitu masa pensiun atau hari tua. Anda harus membayarnya saat ini. Setidaknya 10 persen dari penghasilan.

Saat Anda tidak bisa lagi bekerja di hari tua, kebutuhan hidup harus tetap terpenuhi. Inflasi atau kenaikan biaya hidup setiap tahun pasti terjadi. Itulah pentingnya menyisihkan dana secara rutin. Belikan instrumen investasi yang imbal hasilnya di atas angka inflasi.

5. Yang Anda butuhkan adalah kemauan

Hanya ada dua solusi untuk masalah “merasa hidup pas-pasan”. Kurangi pengeluaran atau tambah pendapatan. Untuk mengurangi pengeluaran, Anda butuh disiplin dalam membuat anggaran dan mematuhinya.

Jika pilihannya menambah pendapatan, Anda harus mampu melakukan lebih dari kebanyakan orang. Seseorang bisa menduduki sebuah jabatan lebih tinggi atau pengusaha bisa menjadi sukses karena mereka melakukan lebih dari orang lain.

Apabila masih ada keluhan yang ingin dibagi, silakan hubungi:tanyadwita@yahoo.com

Cara Sukses Mengatasi Gaji Pas-pasan To Serenity, undefined Dwita Ariani, MM, RFA, RIFATwitter: @BundaWita Financial educator dari Zelts Consulting

Posting Komentar

 
Top