GuidePedia

0

Sahabat HEBAT mulia, Kali ini sahabat Ayi mau berbagi Rahasia Sederhana Dapat Banyak FuLus dari Bisnis, yaitu ;
I.   Branding = Content
II.  Digital Marketing = Traffic
III. Selling = Closing

BACA JUGA ARTIKEL PANDUAN STUDI KEWIRAUSAHAAN TERPOPULER

Nah untuk detailnya saya bahas dibawah ini, jangan lupa kopinya di seput dulu ya… jangan lupa jug baca bismillah agar kopinya tidak ke campur tuyul alias jurig… yo dibaca Rahasia Sederhana Dapat Banyak FuLus dari Bisnis berikut ini

I. Branding = Content

Apa itu Branding ? (Branding = Content)

Branding merupakan pencitraan agar suatu produk dapat menarik dan melekat di benak konsumen. Bisa dibilang bahwa branding bisa diartikan sebagai bentuk komunikasi perusahaan dengan konsumen yang menjadi sasaran.

Apa Tujuan utama Branding ?

Tujuan branding adalah untuk mengenalkan produk, nama, logo, dan slogan perusahaan agar dikenal dan mendapatkan konsumen sebanyak mungkin, meningkatnya citra positif dan reputasi sehingga penjulan meningkat, omset dan untung menggunung, kepercayaan pihak lain berlimpah, dan tentunya bisa banyak bersedekah agar hidup tambah berkah mudah berlimpah.

Apa Fungsi Branding ?

Sahabat HEBAT mulia, Dalam bisnis yang dijalankan perusahaan, aktivitas branding sangat penting dan sangat dibutuhkan. Hal ini dikarenakan branding mempunyai banyak fungsi dalam suatu bisnis. Diantaranya :

1. Branding itu Sebagai Pembeda

Fungsi branding dalam suatu bisnis yang pertama adalah sebagai pembeda atau bahasa agak kerennya diferensiasi. Setiap produk yang mempunyai brand yang kuat, maka konsumen akan mudah untuk membedakannya dengan brand perusahaan lain. Selain itu, branding juga dapat memberikan penanda dan ciri khas suatu produk. Sehingga, produk perusahaan dapat selalu diingat konsumen.

2. Branding itu Untuk Promosi Dan Daya Tarik

Sahabat HEBAT mulia, Jika suatu produk memiliki brand kuat dan terkenal, maka hal tersebut akan menjadi daya tarik untuk konsumen. Sehingga, produk akan lebih mudah untuk dipromosikan kepada masyarakat. Dalam hal inilah, fungsi dari apa itu branding sangat penting untuk bisnis suatu perusahaan.

3. Branding itu Membangun Citra Positif Perusahaan

Sahabat HEBAT mulia, Fungsi lain dari branding adalah untuk membangun citra perusahaan. Jika suatu perusahaan memiliki citra yang bagus, maka produk dari perusahaan akan mudah dikenal oleh orang lain. Citra yang bagus juga dapat menunjukkan bahwa kualitas produk dari perusahaan tersebut tidak perlu diragukan.

4. Branding itu Alat Pengendali Pasar

Setelah aktivitas branding dilakukan, maka produk perusahaan akan memiliki nama yang dikenal. Tentunya, hal ini akan memudahkan perusahaan untuk mengendalikan pasar. Pengendalian pasar ini bisa dilakukan karena masyarakat luas sudah mengenal dan mengingat produk perusahaan dengan baik.

5. Branding itu Untuk Mempengaruhi Psikologi Konsumen

Fungsi terakhir branding dalam bisnis adalah untuk mempengaruhi psikologi konsumen. Jika suatu produk sudah memiliki brand yang kuat, maka konsumen akan percaya dan menganggap perusahaan tersebut profesional. Hal ini jelas berbeda dengan produk yang tidak mempunyai brand. Konsumen jelas akan memandang sebelah mata karena kurang percaya.

II. Digital Marketing = Traffic

Apa Perbedaan Branding Dengan Marketing ?

Sahabat HEBAT mulia, setelah anda mengenal branding, maka anda juga harus mengenal marketing. Lalu apa itu marketing ?

Marketing merupakan suatu aktivitas pemasaran untuk membentuk hubungan perusahaan dan konsumen. Membentuk hubungan perusahaan dan konsumen dapat dilakukan melalui iklan, menjual produk, atau menciptakan produk sesuai dengan keinginan pasar.

Marketing jelas berbeda dengan branding. Branding lebih kepada aktivitas untuk mengenalkan brand suatu produk. Namun marketing berfokus untuk melakukan penjualan suatu produk perusahaan. Bisa dibilang bahwa tujuan utama marketing adalah untuk meningkatkan nilai penjualan suatu produk.

Salah satu strategi marketing yang cukup populer adalah email marketing yang terbukti meningkatkan jangkauan audiens dan juga tingkatkan penjualan.

Dalam suatu bisnis yang dijalankan perusahaan, branding dan marketing memiliki hubungan yang erat. Meskipun demikian, branding dan marketing ini jelas sangat berbeda. Perbedaan yang paling terlihat dari branding dan marketing adalah pada tenggang waktu pelaksanaan.

Untuk membangun suatu brand yang bisa dikenal masyarakat luas, maka butuh waktu yang cukup lama. Berdasarkan hal tersebut, sangat jelas bahwa apa itu branding merupakan wajah dari perusahaan yang penting untuk suatu bisnis. Hal ini jelas berbeda dengan marketing yang bisa dilakukan dengan waktu cepat.

Perbedaan mudahnya, branding merupakan suatu cara untuk mengenalkan perusahaan. Sedangkan marketing merupakan berbagai cara yang dilakukan perusahaan agar produknya laku terjual.

Jika branding merupakan suatu trik untuk menarik minat konsumen, maka marketing akan melengkapinya menggunakan semua cara yang diperlukan, termasuk branding itu sendiri. Meskipun berbeda, branding merupakan bagian dari marketing dalam jangkauan lebih luas.

Membangun suatu branding perusahaan bukanlah hal yang mudah. Butuh waktu dan proses yang panjang agar brand perusahaan dapat dikenal oleh masyarakat luas. Perusahaan yang melakukan branding dengan baik, otomatis perusahaan akan mendapat loyalitas dari konsumen.

Apa itu Digital Marketing ?

Digital Marketing adalah kegiatan pemasaran atau promosi sebuah brand atau produk menggunakan media digital atau internet. Dengan Tujuan digital marketing adalah untuk menarik konsumen dan calon konsumen secara cepat. Seperti yang kita tahu, penerimaan teknologi dan internet di masyarakat sangat luas sehingga tidak heran kegiatan pemasaran secara digital dijadikan pilihan utama oleh perusahaan-perusahaan.

Digital Marketing dikenal juga dengan digital campaign atau kampanye online, baik melalui website dan social media untuk mendongkrak penjualan produk dari suatu brand dengan teknik pemasaran yang termasuk dalam digital marketing adalah SEO (Search Engine Optimization), periklanan online seperti FB ads dan Google Ads, promosi media cetak, iklan televisi dan radio, billboard elektronik, email marketing, mobile marketing, dan lainnya.

Keistimewaan pemasaran digital dibandingkan dengan pemasaran konvensional.

1. Kecepatan Penyebaran

Strategi pemasaran dengan menggunakan media digital dapat dilakukan dengan sangat cepat, bahkan dalam hitungan detik. Selain itu, DM juga dapat diukur secara realtime dan tepat.

2. Kemudahan Evaluasi

Dengan menggunakan media online, hasil dari kegiatan pemasaran dapat langsung diketahui. Informasi seperti berapa lama produk Anda ditonton, berapa banyak orang yang melihat produk Anda, berapa persen konversi penjualan dari setiap iklan dan sebagainya.

Setelah mengetahui informasi-informasi macam itu, selanjutnya Anda dapat melakukan evaluasi mana iklan yang baik dan buruk. Sehingga Anda dapat memperbaiki untuk periode berikutnya.

3. Jangkauan Lebih Luas

Kelebihan berikutnya yaitu jangkauan geografis dari DM yang luas. Anda dapat menyebarkan brand atau produk ke seluruh dunia hanya dengan beberapa langkah mudah dengan memanfaatkan internet.

4. Murah dan Efektif

Dibandingkan dengan pemasaran tradisional, tentu saja digital marketing jauh lebih murah dan efektif. Biaya anggaran yang yang dihemat dapat sampai 40%, hal tersebut menurut Gartner’s Digital Marketing Spend Report.

Selain itu, survey juga menunjukkan bahwa 28% pengusaha kecil akan berpindah ke digital karena terbukti lebih efektif.

5. Membangun Nama Brand

Digital marketing membantu Anda membangun nama brand dengan baik. Eksistensi dunia maya dengan keberadaan brand Anda sangat penting karena orang akan melakukan pencarian online sebelum membeli produk Anda.

Apa Jenis Digital Marketing ?

1. Website

Website sangat berperan dalam menunjukkan profesionalisme perusahaan, membantu konsumen mengetahui bisnis Anda, promosi yang hemat dan media bisnis yang mudah.

2. Search Engine Marketing

Upaya untuk membuat website perusahaan mudah ditemukan dalam sistem mesin pencari. Search Engine Marketing terbagi atas Search Engine Optimization (SEO) dan Search Engine Marketing (SEM).

SEO dilakukan sendiri dengan waktu yang lebih lama dan murah sedangkan SEM berbayar tetapi lebih cepat.

3. Social Media Marketing

Edarkan platform di media sosial seperti Facebook dan Twitter karena dapat dilakukan dengan biaya yang minim bahkan gratis. Ini tentu saja dapat meningkatkan brand perusahaan.

4. Online Advertising

Media promosi melalui internet dengan berbayar. Ini dapat mendapatkan konsumen lebih cepat dan memuaskan namun terbilang lebih mahal dibandingkan jenis yang sebelumnya.

5. Email Marketing

Anda dapat memberitahu informasi terbaru mengenai promosi yang sedang berlangsung maupun produk atau jasa terbaru.

6. Video Marketing

Dengan cara ini, Anda dapat langsung menjelaskan tentang bisnis Anda, menjelaskan produk dan cara menggunakannya serta menampilkan testimonial pelanggan.

Apa yang perlu Anda siapkan dalam Digital Marketing ?

Pertama, siapkan alat yang digunakan untuk melakukan pemasarannya. Beberapa alat bantu yang dapat digunakan dalam digital marketing seperti: website, akun media sosial, identitas brand dan produk, unggahan blog, jejak online (review, feedback dari pelanggan,dan lain-lain). Dalam dunia digital marketing, alat bantu ini merupakan aset bagi Anda, jadi uruslah dengan baik.

Kedua, siapkan konten yang menarik perhatian dan shareable. Konten dapat berupa foto, video, tulisan atau yang lainnya. Anda juga harus menentukan tujuan pemasaran dan target pasar yang disesuaikan dengan konten.

Ketiga, Anda dapat memulai menggunggah dan selanjutnya evaluasi setiap unggahan di setiap social media yang dimiliki, tentukan mana yang memberikan feedback dan fokuslah dalam beberapa aset yang memberikan feedback yang baik bagi bisnis Anda.

Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah masuk dan bergabunglah dengan forum marketplace public. Usahakan profil bisnis Anda bagus, karena akan berpengaruh terhadap citra brand.

Apa Strategi Digital Marketing

1. Search Engine Optimization (SEO)

SEO adalah upaya untuk mengoptimasi sebuah situs agar mendapatkan peringkat teratas dari hasil pencarian.

Untuk menjadi peringkat teratas, Anda perlu memahami bagaimana sistem mesin pencari. Media yang dapat digunakan seperti website, blogs dan indografis.

2. Content Marketing

Merencanakan, membuat serta membagikan konten tentang perusahaan. Hal tersebut untuk menarik pembaca mengetahui bisnis dan memotivasi mereka untuk menjadi pembeli.

Konten ini dapat dibuat dalam bentuk unggahan blog, media sosial, artikel, e-book, indografis serta brosur online.

3. Otomatisasi Pemasaran

Otomatisasi Pemasaran merupakan teknik otomatisasi tugas-tugas secara berulang. Tugas-tugas seperti alur pekerjaan, susunan unggahan konten serta laporan kampanye. Otomatisasi ini dapat dilakukan di kanal digital seperti email dan media sosial.

4. Pay-Per-Klik (PPC)

PPC adalah cara untuk mengarahkan traffic ke situs Anda dengan bayaran setiap kliknya. Contohnya Google AdWords, Anda bayar lalu mendapatkan slot teratas setiap pencarian di Google dan dikenakan biaya setiap kliknya.

Selain itu, ada juga Facebook Ads dan Pesan Sponsor LinkedIn.

5. Native Advertising

Bentuk konten berbayar yang ditampilkan dalam bentuk yang memiliki kemiripan dengan konten media dan penempatannya. Konten yang terlihat dan berfungsi seperti bagian dari media yang terkait. Contohnya Promoted Post di Instagram dan Facebook.

6. Affiliate Marketing

Affiliate Marketing adalah ketika Anda bermitra dengan layanan atau situs orang lain untuk membuat komisi dengan merujuk pembaca atau pengunjung ke bisnis Anda. Contohnya Hosting video ads dengan Youtube.

7. Sosial Media Marketing

Anda mempromosikan brand dan konten di media sosial seperti Facebook, Whatsapp, Twitter, Facebook Messenger. Media sosial merupakan sarana untuk membesar-besarkan brand.

Akan tetapi, pada awalnya fokus saja dulu terhadap satu media sosial untuk mempersingkat waktu, biaya, tenaga manusia dan ilmu. Lalu tentukan kepribadian yang Anda gunakan dalam media sosial, seperti formal atau semi formal.

Apa Kesalahan Umum Pada Digital Marketing ?

Banyaknya kemudahan yang ditawarkan oleh konsep pemasaran digital memang menggiurkan.

Tetapi penting untuk Anda perhatikan bahwa ada beberapa kesalahan seperti di bawah ini yang harus dihindari saat menjalankan konsep pemasaran digital agar bisnis Anda dapat berjalan sesuai dengan rencana pemasaran.

1. Strategi yang Tidak Tepat Sasaran

Strategi dan perencanaan merupakan sebuah langkah awal untuk menentukan arah sebuah bisnis. Apalagi di era digital seperti saat ini, tren begitu mudah berubah dari waktu ke waktu, sehingga kebutuhan dan keinginan konsumen semakin beragam setiap hari.

Biasanya beberapa marketer bertekad untuk mendapatkan cakupan konsumen yang banyak, sehingga kerap serampangan dalam memilih target pasar.

Hal ini yang akan menyulitkan proses digital marketing terlebih dalam proses analisa audiens yang menjangkau produk Anda.

Sebelum mengenalkan produk maupun jasa kepada masyarakat secara luas, Anda harus menentukan tujuan dan rencana pemasaran produk tersebut.

Pastikan bahwa strategi pemasaran yang Anda rancang sudah spesifik, tepat sasaran, dan dapat dijangkau dengan mudah oleh target pasar.

2. Memahami Calon Konsumen

Bisnis yang sedang dijalani harus mampu menjadi solusi atas kebutuhan konsumen. Namun, masih ada banyak pebisnis yang mengabaikan hal tersebut, sehingga mereka cenderung menawarkan produk yang tidak sesuai dengan permintaan pasar.

Itulah sebabnya mengapa Anda wajib untuk mengukur tingkat kebutuhan pasar sebelum menyusun strategi pemasaran.

Idealisme bisnis memang sangat penting, namun produk yang dijual juga harus memerhatikan audiens, apa kebutuhannya, apa yang menjadi kesukaan dan tren calon konsumen.

Memahami calon konsumen tidak perlu mengubah produk Anda, namun dengan menyesuaikan kemasan, konten promosi, dan juga pemilihan Key Opinion Leader.

Anda dapat mencari tren produk yang sedang berkembang di masyarakat dengan menggunakan Google Trends. Cukup masukkan nama produk pada kolom pencarian, Google Trends akan menunjukkan grafik permintaan produk yang dimaksud.

3. Mengabaikan Pengukuran Kinerja Digital Marketing

Fungsi digital marketing tidak hanya fokus pada fitur promosi yang lebih mudah namun juga terukur.

Padahal salah satu inti seorang pebisnis menggunakan digital marketing adalah untuk melihat kinerja pemasaran melalui analisis angka.

Brapakah audiens yang sadar dengan brand kita, mengunjungi website, atau meng-klik iklan kita di mesin pencarian.

4. Mengabaikan Story-telling dan Copywriting

Digital marketing kerat kaitannya dengan konten. Hal yang paling penting dalam pembuatan konten adalah tulisan. baik konten desain ataupun video, peran copywriting sangat diperlukan untuk menyampaikan pesan yang akan diberikan kepada calon konsumen.

Tulisan yang dibuat juga harus mampu memberikan kesan dan mengedukasi audiens sehingga produk yang diberikan dapat disadari dengan mudah.

5. Halaman Website yang Tidak Rapi dan Tidak Lengkap

Website resmi perusahaan merupakan elemen pertama yang pada umumnya dituju oleh para konsumen ketika mencari informasi produk melalui mesin pencarian.

Di era digital ini, dapat dikatakan bahwa website merupakan “wajah” bisnis Anda. Itulah sebabnya mengapa Anda perlu memastikan tampilan website mampu mengakomodasi kebutuhan para pengunjung, bukan malah akan membuat mereka bingung karena navigasi website yang rumit.

Website bisnis yang baik harus mampu menghadirkan informasi, call-to-action, dan landing page yang jelas serta tidak merusak fokus pengunjung untuk menemukan apa yang mereka cari.

Pastikan pula pesan yang Anda tampilkan di muka website singkat, jelas, namun sangat informatif.

Website yang tidak lengkap seperti tidak memiliki blog, tidak dilengkapi dengan informasi kontak atau About Us, juga dapat merusak reputasi bisnis Anda.

Selain About Us, nomor telepon dan alamat email perusahaan juga wajib ditampilkan dalam website untuk memudahkan konsumen menyalurkan pertanyaan, saran, dan kritiknya.

Website juga harus sudah beradaptasi dengan perilaku pengguna dengan menggunakan fitur go-mobile. Perilaku pengguna yang semakin dinamis menuntut sebuah website dapat diakses di manapun dan kapanpun.

6. Iklan dan Landing Page yang Tidak Sesuai

Kesalahan marketing yang satu ini jelas saja akan menurunkan kepercayaan konsumen. Misalnya Anda sedang mencari laptop murah di Google, lalu klik iklan yang tersedia, tetapi ternyata Anda malah diarahkan ke halaman website yang menampilkan tablet dengan harga fantastis.

Untuk mencegah hal tersebut terjadi pada bisnis Anda, periksa dan analisa kembali elemen yang akan Anda tampilkan di landing page.

Konten landing page harus sesuai dengan iklan yang Anda pasang di Google, Facebook, YouTube, Instagram, dan lainnya.

7. Proses Check-out yang Rumit

Jika website Anda mengharuskan konsumen untuk melalui tahapan check-out yang rumit, maka hampir dapat dipastikan bahwa konsumen justru akan meninggalkan website tanpa menyelesaikan pembeliannya.

Ketika konsumen sudah sampai pada tahap check-out, langkah menuju proses pembayaran harus singkat dan sederhana.

8. Tidak Menghitung Return of Investment (ROI)

ROI atau yang lebih dikenal dengan istilah laba atas investasi merupakan rasio uang yang diperoleh atau hilang dalam sebuah investasi.

Jika Anda tidak menghitung ROI, maka Anda tidak akan mengetahui efektivitas strategi pemasaran yang telah diterapkan.

Menghitung ROI bisa menjadi hal yang cukup rumit. Pertama, Anda perlu menentukan komponen mana saja yang perlu dihitung, seperti traffic, leads, conversion rate, atau jumlah klik.

ROI harus dihitung dengan mengurangi jumlah total penjualan dengan biaya investasi, kemudian bagi dengan keseluruhan biaya investasi dan dikalikan dengan 10

III. Selling = Closing

selling mempunyai arti menjual atau kegiatan penjualan dengan memanfaatkan teknik pemasaran tertentu. Dalam aktivitas selling sudah jelas bahwa seringkali yang kita tawarkan juga berupa hal fisik seperti kualitas produk, fungsi produk dan sebagainya. Dalam aktivitas Selling kita berbicara tentang “Konsumen Mendapatkan Apa”

Tujuan dari aktivitas selling adalah omzet atau berapa unit yang terjual, sehingga konten dan hal-hal yang dilakukan pada aktivitas itu harus membuat orang mau membeli

aktivitas Selling, biasanya hanya dilakukan dengan jangka waktu yang cukup pendek mulai dari hitungan jam hingga biasanya maksimal satu bulan. Contohnya program diskon atau bonus.

Apa itu Selling Skills?

Selling skills adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menjual produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Selling skills ini sangat menentukan apa yang akan dapat Anda raih ke depannya; sukses dan tidaknya Anda dalam berbisnis secara tidak langsung juga dipengaruhi oleh bagaimana kemampuan Anda dalam menjual produk yang Anda miliki.

Selling skills erat kaitannya dengan manipulatif, membujuk, menekan dan menarik perhatian seseorang. Namun, sesungguhnya menjual adalah menjelaskan logika dan benefit dari sebuah keputusan. Semua orang butuh selling skills untuk meyakinkan orang lain bahwa idenya masuk akal, untuk meyakinkan bos atau calon investor bahwa proyek yang direncanakan akan mendatangkan keuntungan.

Esensinya selling skills adalah communication skills.

Untuk bisa menjadi sales yang hebat dengan gaji yang tinggi, beberapa orang memerlukan pendidikan khusus untuk menguasainya. Namun jangan khawatir, tanpa mengeluarkan uang yang besar Anda tetap bisa menguasai selling skills dengan cara memahami tulisan yang Anda baca saat ini.

Closing artinya adalah tindakan atau proses untuk mengakhiri transaksi antara pembeli dan penjual yang melibatkan produk dan uang. dengan closing maka Anda sebagai penjual akan mendapatkan transaksi pembelian dari konsumen. Jadi konsumen tidak hanya sekadar tanya-tanya produk saja tetapi juga memutuskan untuk membelinya.

Apa teknik Closing yang Mujarab ?

1. Closing Penjualan dengan Alternatif

Ketika ada calon konsumen yang tanya-tanya tentang produk yang Anda jual dan mereka tanya lebih dari satu produk yang berjenis sama, itu artinya calon konsumen tersebut sedang ragu dan bimbang.

Mereka belum menemukan pilihan yang tepat ingin membeli yang mana. Kalau dibiarkan saja, biasanya tipe konsumen yang seperti ini tidak jadi beli karena masih ragu.

Atau kondisi lain ketika ada konsumen yang ingin membeli produk A. Ia sudah yakin ingin langsung membelinya, tetapi karena Anda juga menjual produk sejenis yang lebih bagus Anda bisa menawarkannya.

Nah, teknik closing penjualan dengan alternatif ini maksudnya adalah dengan memberikan pilihan produk kepada konsumen.

Misalnya saja ada konsumen ingin beli smartphone, teknik closing nya bisa dengan diberikan pilihan “Jadi beli yang RAM 2GB atau 4GB?”

Intinya di teknik ini adalah memberikan 2 pilihan produk kepada konsumen agar dipilih.

2. Closing Penjualan Dengan Asumsi

Kemudian teknik yang bisa Anda coba juga adalah melakukannya dengan asumsi. Penjual nantinya memberikan What If kepada konsumen sebagai penguat alasan untuk bisa bertransaksi.

Contohnya adalah ketika ada konsumen yang ingin membeli produk Anda, tetapi di display tidak ada atau lagi kosong. Nah, agar konsumen tetap membeli produk Anda, teknik closing yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan alasan seperti “Kami akan mengecek gudang dulu untuk stoknya, jika ada kami akan segera kirim ke Anda”.

Atau ketika ada konsumen yang sudah membeli produk Anda tetapi ada masalah dengan packing nya. Anda bisa menawarkan untuk memperbaiki packing dengan kualitas yang lebih baik. Kata-katanya misalnya seperti ini :

“Kami akan perbaiki packing nya, berapa jumlah yang akan Anda pesan nantinya?”

Intinya teknik ini perlu adanya kondisi tertentu.

3. Closing Penjualan Dengan Batasan Waktu

Salah satu teknik closing penjualan yang cukup mudah dilakukan. Dan ini cukup memberikan dampak yang bagus untuk penjualan Anda. Apalagi jika produk yang Anda miliki benar-benar berkualitas dan memiliki pasar yang luas.

Teknik ini dengan memberikan batasan waktu yang membuat calon konsumen menjadi ‘terburu-buru’ untuk segera membeli.

Misalnya saja seperti ini :

Produk Limited. Hanya tersedia HARI INI!
Harga naik 2x mulai besok!
Promo Gila-Gilaan. Hanya Hari Ini Saja!

Intinya teknik ini akan memberikan calon konsumen untuk segera membeli secepat mungkin. Karena kalau sampai mengulur waktu bisa jadi akan kehabisan atau harganya yang naik.

4. Closing Penjualan dengan Mengandalkan Stok Barang

Sesuai dengan namanya, teknik closing ini mengandalkan stok barang untuk membuat calon konsumen segera membeli.

Contohnya seperti ini :
STOK TERBATAS! Hanya tersedia 100 pcs!
Untuk 20 Pembeli Pertama Dapat Produk Diskon Khusus

5. Closing Penjualan dengan Memberikan Reward

Konsumen itu suka kalau saat beli dapat bonus-bonus pembelian. Dan ini bisa dijadikan salah satu teknik closing yang menguntungkan.

Misalnya saja memberikan bonus Payung untuk pembelian produk tertentu. Bisa juga dengan sistem BUY ONE GET ONE FREE. Atau kalau untuk penjualan online, bisa dengan memberikan gratis ongkos kirim untuk pembelian minimal Rp 100.000, dan masih banyak lagi.

6. Closing Penjualan dengan Kenaikan Harga

Konsumen selalu suka produk dengan harga yang miring, dan soal harga ini bisa Anda manfaatkan untuk membuat strategi closing penjualan.

Contohnya :
Dengan memberikan ‘ancaman’ kalau bulan depan harga naik
Hanya Hari Ini, Harga Terjun Payung. Besok Naik!
Pre Order Sekarang, Harga Lebih Murah!

Jadi sudah tahu ya Closing artinya apa? Itulah beberapa teknik closing penjualan yang bisa Anda coba. Semuanya terlihat mudah, tetapi harus butuh strategi dan riset. Misalnya saja dalam memberikan diskon harga, tentu Anda perlu memikirkan berapa marginnya, berapa nanti stok yang bisa disediakan untuk diskon ini, dll.

Semoga artikel 3 Rahasia Sederhana Dapat Banyak FuLus dari Bisnis dengan Membangun Branding Digital Marketing dan Selling, Mau ? Komen and share ya orang baik.

sumber : dari berbagai sumber, yang istimewa dari jurnal.id, accurate.id dan lainnya

Posting Komentar

 
Top